Adanya Tambang Batu Sebabkan Penyakit ISPA Bagi Warga Sukatani

JABAR NEWS | PURWAKARTA – Jumlah penderita Inpeksi Saluaran Pernafasan Akut (ISPA) di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta nampaknya masih jadi penyakit serius. Hal ini dibuktikan dari jumlah keselurah penderita ISPA dari tahun ketahun cendrung fluaktif.

“Memang rata-rata yang datang itu penyakit ISPA, namun dari catatan yang ada di Puskemas Sukatani jumlah penderita ISPA saat ini ada 194 jiwa tentunya menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 223 jiwa,” kata Kepala Bagian Tata Usaha UPTD Puskesmas Kecamatan Sukatani Apep Sopian, Senin (13/11/2017).

Baca Juga:  Aromaterapi Ampuh Atasi Morning Sickness Pada Ibu Hamil

Apep menuturkan, penyakit ISPA bukanlah perkara baru di wilayah Sukatani. Pasalnya, hampir tiap tahun tren penyakit tersebut masih mendominasi ketibang penyakit lain dan kerap menyerang warga di usia anak dan balita. Hal ini disebabkan beberapa desa di Kecamatan Sukatani di kelilingi perusahaan tambang batu.

Baca Juga:  Si Jago Merah Lahap Bangunan Ponpes di Cibitung Sukabumi, Sumber Api Diduga Korsleting Listrik

“Sebab timbulnya penyakit ISPA dapat di sebabkan beberapa faktor, selain makanan tidak higienis dan cuaca, penyebab lainnya adalah polusi udara,” ujarnya.

Sebagai bentuk upaya penurunan jumlah penderita ISPA, pihak UPTD Puskesmas Sukatani senantiasa memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar lebih aktif menjaga kebersihan.

“Selain itu kami juga meminta adanya penyiraman jalan dan penanaman pohon di lingkungan proyek untuk menahan debu agar tidak berdampak buruk bagi warga,” ucapnya.

Baca Juga:  BKMG Sebut Gempa Bumi Tektonik 4,9 Guncang Aceh, Tidak Potensi Tsunami

Diketahui, penyakit ISPA adalah penyakit dimana terganggunya sistem pernapasan yang diakibatkan adanya infeksi karena virus. Penyakit ISPA biasanya sering terjadi pada kalangan anak-anak, hal ini dikarena sistem pertahan tumbuh pada anak masih rendah. Umunya, gejala ini muncul sebagai respons terhadap racun yang dikeluarkan oleh virus atau bakteri yang menempel di saluran pernapasan. (Rhu)

Jabar News | Berita Jawa Barat