Bandara Kertajati Ditargetkan Beroperasi April 2018

JABAR NEWS | BANDUNG – Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka memastikan kesiapannya untuk diresmikan pada April 2018 mendatang. Hal ini berkaca dari progres yang sudah dicapai secara keseluruhan yakni 67,5 persen per 5 November 2017.

Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, dari tiga paket yang dikerjakan para kontraktor untuk bagian sisi darat, seluruhnya sudah berjalan sesuai rencana. Bahkan paket satu yang meliputi pembangunan infrastruktur oleh PT Adhi Karya Tbk sudah mendekati sempurna atau 98,7 persen.

Paket satu ini sendiri meliputi pengerjaan infrastruktur bandara ini yakni, jalan, drainase, lansekap parkir dan ramp simpang susun. “Untuk area ramp simpang susun ini pengerjaannya sudah mencapai 100 persen. Sisa pengerjaan paket satu akan rampung akhir November ini,” ucap Virda dalam press conference di area terminal Bandara Kertajati, Majalengka, Senin (13/11/2017).

Baca Juga:  Resmikan BI Corner Di Garut, BI Jabar Sumbangkan Buku & Bantuan Untuk Warga

Selanjutnya paket dua meliputi pembangunan gedung terminal penumpang yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Pembangunan Perumahan (PP) capaian pekerjaannya sudah mencapai 53,8 persen. Lingkup yang dikerjakan pengembang yakni berupa interior, atap utama, eletrikal and plumbing, atap boarding lounge, bird eye view dan arsitektur kom ACP.

Beberapa fasilitas interior terminal tiga lantai juga sudah cukup menggemberikan. Berdasarkan fakta di lapangan area lantai satu secara fisik sudah 95 persen. Area tersebut lebih cepat selesai karena dibangun secara pararel dan tidak terpengaruh faktor cuaca. Fasilitas yang akan diberi PT BIJB diarea terminal komersial yakni aircraft simulator, airport miniatur, tourism galery, quite room, VIP lounge.

“Untuk umroh dan haji lounge juga sudah disiapkan dengan luasan sampai 1.300 meter persegi,” ucapnya.

Area terminal saat ini tengah fokus pada pemasangan atap yang berada di lantai tiga. Atap dengan bentangan 96 meter cukup menantang karena bentuk yang menyerupai ekor burung merak sebagai ikon bandara. Struktur atap terminal utama penumpang menggunakan sisten mega span dengan penutup membran.

Baca Juga:  Berikut Beberapa Hal yang Disepakati Dalam Rakorpusda Bank Indonesia

“Elemen yang bersifat elastis ini diambil dari akar dan nilai budaya Jawa Barat,” ujar Virda seraya menyebut Kertajati baru saja resmi mendapatkan 3 letters code dengan kode ‘KJT’.

Adapun untuk paket tiga meliputi pembangunan gedung operasional yang dikerjakan PT Waskita Karya sudah hampir rampung, dengan capaian 90,8 persen. PT Waskita diberi tanggung jawab untuk mengerjakan sarana penunjang operasional bandara berupa incenerator, meteorologi, ground water tank, jalan kawasan, sub station dan perangkat keamanan kebakaran bandara.‎

Untuk kesiapan fasilitas lain dari BIJB dimana progres penyedia dilakukan oleh multipihak tidak kalah menggembirakan. Sebut saja fasilitas bahan bakar pesawat untuk hydrant pit dari Pertamina sudah siap 100 persen. Selanjutnya pembangunan tower sebagai fasilitas navigasi penerbangan yang dioperasikan Airnav sudah mencapai 82 persen.

Baca Juga:  Sidratul Muntaha Nahkodai AMSI Sumsel

“Lainnya fasilitas dari BMKG sudah mencapai 99 persen, penyambung air sudah mencapai 95 persen dan penyambungan listrik mencapai 96 persen,” jelas Virda.‎

Bergeser untuk kesiapan runway sarana paling penting untuk take of dan landing pesawat, yang nantinya akan dibentangkan sampai 3.500 meter oleh Kementrian Perhubungan saat ini progresnya sudah mencapai 90 persen. Dengan panjang runway tersebut mempertegas bahwa kehadiran BIJB bisa didarati pesawat berbadan lebar misalnya boeing 747.

“Dengan seluruh kesiapan tersebut April ini kita optimis bisa soft launching sedangkan pertengahan kita bisa beroperasi,” ucap Virda. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat