Peminat Guru RA di Tasikmalaya Tinggi, Namun Perhatian Pemerintah Kurang

JABAR NEWS | KOTA TASIKMALAYA – Tingginya minat profesi guru Raudhatul Athfal (RA) di Kota Tasikmalaya terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut diungkapkan Ketua PD Ikatan Guru RA Kota Tasikmalaya, Heni Nuroniah saat Perayaan Hari Ulang Tahun Ikatan Guru RA (IGRA) Kota Tasikmalaya

Ia menuturkan dari setiap tahunnya untuk peningkatan jumlah guru RA mencapai 10% hingga 20%. Dari semula, beberapa tahun kebelakang hanya 830 guru, kini jumlah guru RA di Tasikmalaya mencapai 900 orang.

Baca Juga:  Bak Wonder Woman, Seorang Perempuan di Pangandaran Duel Lawan Begal

“Maka artinya masih banyak yang peduli terhadap Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Kota Tasikmalaya. Oleh sebab itu, harusnya ada perhatian lebih terhadap guru-guru ini,” ucapnya, Kamis (16/11/2017).

Guna bisa meningkatkan kualitas para guru, pihaknya merancang sebuah program pelatihan yang dilaksanakan selama delapan kali pertemuan. Pertemuan itu digelar pada hari Sabtu di setiap bulannya.

“Kalau berbicara pengajuan tentu itu honor dan insentif dari pemerintah tapi tidak mencukupi. Meskipun begitu, kami sudah bersyukur dengan adanya bantuan dari pemerintah,” jelasnya.

Baca Juga:  Enam Orang Terluka Dalam Kecelakaan Truk VS Bus di Tol Cipali

Sementara itu Wakil Walikota Tasikmalaya Muhammad Yusuf merasa kaget lantaran jumlah guru RA di Tasikmalaya sudah begitu banyak. Akan hal tersebut ia merasa jika para guru RA perlu difasilitasi. Belum lagi jika mengingat bahwa mereka harus mengajar sekitar 6.000 siswa.

“Kita akan terus tingkatkan kualitas pendidikan diawali kualitas tenaga pendidikannya,” ucapnya.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 Melonjak, PTM di Kabupaten Purwakarta Kembali 50 Persen

Ia juga menyatakan peran guru RA ini sangat berarti, terutama untuk menjaga ukhuwah islamiah. Sebab, melalui mereka Tasikmalaya bisa menciptakan kualitas anak yang saleh dan pintar.

“Kita coba cek lagi bagaimana sistem bantuan pemerintah kepada mereka. Tapi, saya rasa insentif segitu sekitar Rp 250.000 per bulan cukup buat apa,” ucap Wakil walikota Muhamad Yusuf. (Yud)

Jabar News | Berita Jawa Barat