Tingkat Optimisme Konsumen Jabar Terhadap Perekonomian Meningkat

JABAR NEWS | BANDUNG – Indeks Keyakinan Konsumen Jawa Barat (Jabar) pada bulan Maret 2017 meningkat 3 poin menjadi 127 dibandingkan pada bulan sebelumnya.

Angkat tersebut merupakan hasil Survei Konsumen Kantor Perwakilan Bank indonesia Jabar yang dilaksanakan terhadap 690 responden rumah tangga di wilayah Jabar.

“Ada 2 hal yang mempengaruhi hal tersebut yaitu peningkatan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan juga terhadap kondisi ekonomi 6 bulan mendatang,” kata Kepala KPw BI Jabar Juda Agung, Selasa (04/04/2017).

Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini yang tercermin oleh Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) berada pada level optimis dan mengalami peningkatan satu poin 108.

Peningkatan optimisme kondisi ekonomi saat ini didorong oleh Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang meningkat 5 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi sebesar 98.

Baca Juga:  Lonjakan Covid-19 Di Indonesia Tambah 12.818 Kasus

“Namun demikian, Indeks Penghasilan Konsumen tercatat menurun 2 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi sebesar 120 dan untuk Indeks Konsumsi Barang-barang Kebutuhan Lama menurun 1 poin menjadi sebesar 106,” ujar Juda.

Optimisme konsumen terhadap kondisi 6 bulan mendatang juga meningkat terindikasi oleh Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 145 atau lebih tinggi 5 poin dibanding bulan sebelumnya.

Peningkatan ekspektasi tersebut dipengaruhi oleh 3 indikator. Pertama Indeks Ekspektasi Penghasilan Konsumen mengalami peningkatan sebesar 2 poin menjadi berada pada level 154.

Kedua Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja 6 bulan mendatang juga mengalami peningkatan sebesar 8 poin menjadi berada pada level 136.

Baca Juga:  Antapani Jadi Daerah Paling Rawan Covid-19 di Kota Bandung

“Dan yang Ketiga, Indeks Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang meningkat 4 poin menjadi 146,” ungkap Juda.

Sejalan dengan keyakinan konsumen terhadap perekonomian pada bulan Maret 2017 yang mengalami peningkatan optimisme, porsi konsumsi terhadap pendapatan juga mengalami peningkatan sebesar 3% menjadi 67% dibanding bulan sebelumnya.

“Sementara itu, porsi cicilan pinjaman terhadap pendapatan mengalami penurunan sebesar 2% menjadi 19% dan porsi tabungan terhadap pendapatan tercatat menurun sebesar 1% menjadi 14%,” tambah Juda.

Pada sisi lain, tekanan harga di wilayah Jabar pada bulan Juni 2017 diperkirakan akan meningkat setelah mengalami penurunan pada bulan Mei 2017.

Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang meningkat 8 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi berada pada level indeks 177.

Baca Juga:  Pasien Meninggal Covid-19 di Purwakarta Meningkat, Ini Kata Satgas

Lebih lanjut Juda mengungkapkan, terkait dengan penggunaan produk Perbankan pada 6 bulan mendatang atau September 2017 diperkirakan jumlah tabungan konsumen akan mengalami peningkatan sementara jumlah pinjaman konsumen akan mengalami penurunan dari dari bulan sebelumnya.

Indikasi tersebut tercermin dari Indeks Perkiraan Jumlah Tabungan 6 bulan mendatang (September 2017) yang meningkat sebesar 5 poin menjadi 132 dibandingkan bulan sebelumnya.

“Sementar itu, Indeks Perkiraan Posisi Pinjaman pada 6 bulan mendatang (September 2017) menurun sebesar 9 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 139,” pungkas Juda. (Zal)

Jabar News | Berita Jawa Barat