Lestarikan Nilai Budaya, KSB Gelar Sudong Bagi Pelajar di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sedikitnya 11.000 siswa SD hingga SMP dan guru se-Kabupaten Purwakarta antusias menonton pertunjukan Sulap dan Dongeng (Sudong) yang digelar tanggal 16-17 Januari 2018 di GOR Purnawarman.

Sesuai namanya, Sudong merupakan pertunjukkan sulap yang dipadukan dengan dongeng dan Sastra Sunda.

Sudong ini merupakan inovasi praktik Bahasa Sunda yang cukup menyeluruh dan disampaikan secara menarik kepada siswa. Sehingga siswa dapat dengan mudah mengerti dan memahami, bahkan ikut serta mempraktikkan Bahasa Sunda.

Sudong berawal dari keprihatinan para pesulap dan pemerhati Bahasa Sunda terkait laporan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) tahun 2000.

Baca Juga:  Jelang Ramadhan, Ridwan Kamil Pastikan Harga Bahan Pokok Terkendali

“Disebutkan UNESCO, Bahasa Sunda ada diperingkat ke-32 dalam jumlah pengguna. Dari sekitar 40 juta penduduk Jawa Barat, hanya 17 juta orang saja yang menggunakan bahasa Sunda,” kata Penggagas Sudong yang juga Ketua Komunitas Sulap Bandung (KSB) Taufik Fathurrohman saat ditemui di GOR Purnawarman, Rabu (17/01/2018).

Ia juga mengungkapkan, saat ini hanya 30% guru Bahasa Sunda yang benar-benar memiliki background dari Sastra Sunda. Sementara 70% adalah guru dari mata pelajaran lainnya yang ditugaskan menjadi guru Bahasa Sunda.

Sehingga, kata Taufik, penyampaian mata pelajaran Bahasa Sunda hanya sebatas teori atau materi secara text book.

Baca Juga:  PKS Jabar Siap Menangkan 80 Persen Dukungan untuk Anies Baswedan di Pemilu 2024

“Padahal dalam pelajaran Bahasa Sunda itu ada unsur sastra, tak melulu mempelajari tata bahasa,” ujarnya.

Melalui Sudong, timnya menampilkan pertunjukan sulap dan berbagai sastra Sunda. Di antaranya, sisindiran, pupuh wawacan, musikalisasi puisi Sunda, tatarucingan, dan lainnya.

“Segala hal yang masuk dalam kurikulum mata pelajaran Sunda kami tampilkan secara langsung dan menarik,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Sunda SMP Kabupaten Purwakarta Agus Mulyana menyebutkan di Kabupaten Purwakarta, dari 121 SMP reguler dan Satap, hanya 23 guru Bahasa Sunda yang memiliki background dari Sastra Sunda.

Baca Juga:  Sulit Tanam Padi, Petani Majalengka Beralih Ke Kacang

Agus juga mengapresiasi antusias seluruh guru dan siswa yang hadir. Ini memberikan pengalaman berharga mempelajari Bahasa Sunda secara praktik.

“Selain menghadirkan para pesulap kawakan, Sudong juga mendatangkan penggiat Sastra Sunda seperti Godi Suwarna, Ferry Curtis, Kang Ayi, dan lainnya,” kata Agus.

Apa yang ditampilkan melalui Sudong tersebut jelas Agus, sesuai dengan kurikulum.

“Melihat antusias yang tinggi, ke depan MGMP Bahasa Sunda berencana membuat lingkung seni,” harapnya.

Laporan: Gigin Ginanjar