ADS Susah Didapat, Korban Difteri Makin Tinggi

JABARNEWS | BANDUNG – Seperti yang diketahui, kasus wabah penyakit difteri membuat masyarakat Jawa Barat semakin resah. Dari data Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Jawa Barat tercatat sudah ada 48 orang dengan kasus dua orang meninggal sepanjang tahun 2016 sampai dengan tahun 2017.

Menanggapi hal tersebut, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin, Alex Chairul Fatah mengatakan hal tersebut dapat terjadi dikarenakan langkanya stok Anti Difteri Serum (ADS) di Indonesia.

Baca Juga:  Istri ODGJ dan Anak Di-PHK, Supriadi Kini Bisa Sedikit Bernapas Lega

“ADS ini merupakan barang langka karena tidak di produksi didalam negeri, saat ini yang produksi hanya beberapa negara saja. Untuk mendapatkannya juga perlu waktu sampai 2-3 bulan,” katanya usai menghadiri sebuah acara di Jl. Eyckman No. 38, Kota Bandung, Senin (05/02/2018).

Baca Juga:  Di Hadapan Luna Maya, DJ Dinar Candy Buka-bukaan Ungkap Honor Tinju Lawan Nikita Mirzani

Menurutnya, perlu adanya suatu antisipasi yang dapat menangkal wabah penyakit tersebut, yakni dengan imunisasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) karena dinilai lebih efektif dan murah jika dibandingkan dengan mengobati menggunakan ADS.

Baca Juga:  Ini Kelebihan Yang Didapatkan Ketika Bercocok Tanam Menggunakan Polybag

“Yang paling murah adalah menggunakan imunisasi, itu jauh lebih murah dibandingkan harus mengobati,” terangnya.

Dengan begitu, Alex berharap gerakan imunisasi DPT mendapat respon positif dari seluruh masyarakat.

“Diharapkan seluruh elemen masyarakat mendukung gerakan imunisasi karena itu saja kuncinya,” harapnya.

Jabarnews | Berita Jawa Barat