Rindu Siap Ngabret Menyusul Pasangan Lain

JABARNEWS | BANDUNG – Sepulang umroh, bakal calon Gubernur provinsi Jabar Ridwan Kamil menyampaikan bahwa persiapan Pilkada-nya secara mental dan batin, siap tempur. Bahkan ia mengaku bakal ngabret menyusul pasangan lain yang sudah lebih dulu blusukan.

“Kamis jam 7 malam kita ada rapat akbar di Sabuga. Di situ ada konsolidasi pasangan Ridwan-Uu (Rindu).  Kenapa yang lain sudah muter-muter Rindu rada slow, karena calonnya sedang umroh. Makanya nanti kami ngabret,” ujar Emil, Rabu (7/2/2018).

Baca Juga:  Revitalisasi Pasar di Majalengka, Pepep Saepul Hidayat Dorong Kolaborasi

Lanjutnya tidak akan banyak di Bandung tetapi ia akan menginep di kota kabupaten berhari-hari. Itu cara dia menyapa daerah. Terlebih hasil survei terakhir keterkenalan dirinya baru 80 persen.

“Saya akan isi 20 persen lagi, saya sudah tahu daerah-daerahnya sehingga masyarakat kalau sudah kenal insya Allah bersimpati. Posisi hari ini dari berbagai survei masih baik. Pasangan lain juga bekerja keras karena semua pasangan berat. Makanya pasangan Rindu tidak akan takabur tidak akan mengandalkan survei,” tegasnya.

Baca Juga:  Kasus Kepemilikan Psikotropika, Vanessa Angel Divonis Tiga Bulan Penjara

Diungkapkan Emil, Rindu sudah punya pola bagaimana dalam empat bulan memenangkan kampanye dan juga segmentasi milenial yang kuat akan dirawatnya sehingga itu menjadi penentu pasangan Rindu.

Disinggung soal fenomena penyerangan ustad, kata Emil minggu ini mau rapat khusus di Kota Bandung untuk mengkonsolidasi peningkatan keamanan kenyamanan di masjid, pesantren dan wilayah Kota Bandung.

Apakah kriminalitas situasional atau terstruktur, Emil mengaku kurang tahu. Tapi di Kota Bandung pihaknya tidak akan mengabaikan fenomena ini maka besok lusa akan ada rapatkan dengan forum ulama untuk memastikan Pemkot Bandung hadir untuk keamanan, keselamatan, kenyamanan masjid, pesantren dan para ulama.

Baca Juga:  Viral di TikTok, Warga Sindangraja Cianjur Keluhkan BPNT Tak Layak Konsumsi

“Siapa yang mengganggu ulama pasti akan kami lawan.  Nanti kita diskusi apakah ada kebutuhan pengawalan khusus dari para ulama dan pesantren,” paparnya. (Vie)

Jabarnews |  Berita Jawa Barat