Pakailah Tiga Kata Ajaib Ini dalam Mendidik Anak Anda

JABARNEWS – Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang memiliki hati yang baik, lemah lembut dalam setiap tutur katanya dan tentunya memiliki sifat-sifat positif dalam segala hal.

Maka dari itu orangtua harus pandai dalam pola pengasuhan anak, baik yang ditunjukkan melalui tutur kata maupun sikap karena sejatinya anak diibaratkan lembar kosong kertas putih. Ia polos maka ia akan terbentuk seperti apa yang kita inginkan.

Berikut ada 3 kata ajaib yang dapat Anda peraktekkan dalam mendidik anak.

Baca Juga:  Benarkah Makan Tahu dan Tempe Bisa Picu Asam Urat Kambuh?

1. Maaf

Mengajarkan kata maaf sangat penting bagi anak. Membantu anak terbiasa mengucapkan kata maaf akan membantunya di masa yang akan datang. Ajak si kecil untuk mengucapkan kata maaf secara tulus. Anak lebih mudah mencontoh perbuatan alih-alih mendengarkan dan menjalankan perintah. Maka biasakan untuk memberi contoh mengucapkan maaf setelah berbuat salah.

Selain itu mengucapkan kata maaf dapat mempererat hubungan antara orangtua dan anak, membantu anak untuk belajar berempati. Meminta maaf juga mengajarkan tanggung jawab pada anak bahwa akan ada konsekuensi pada setiap langkah yang dibuat, termasuk langkah yang dibuat orangtua.

Baca Juga:  Kebocoran Data 270 Juta WNI di BPJS Kesehatan Masuki Tahap Penyidikan

2. Tolong

Dengan mengucapkan kata “tolong”, orangtua bisa mencontohkan bahwa ia sungguh-sungguh meminta bantuan orang lain. Hal tersebut dipercaya dapat mengajarkan anak untuk belajar mengenai ketulusan dan kesadaran bahwa ia membutuhkan orang lain.

3. Terima kasih

Baca Juga:  Waspada, Makanan Ini Bisa Menyebabkan Radang Usus Buntu

Mengucapkan terima kasih setelah mendapatkan sesuatu yang baik dapat mengajarkan anak untuk bersyukur dan mengapresiasi segala hal, baik ketika mendapat bantuan dari orang maupun ketika mendapatkan sesuatu hal.

Melalui pengenalan kosa kata kesopanan saat berkomunikasi dengan orang lain, anak juga akan terkondisikan untuk mengapresiasi nilai-nilai positif. Secara tidak langsung ia belajar menghargai orang lain, berbesar hati mengakui kesalahan, serta menunjukkan empati melalui kata-kata. (Nur)

Jabarnews | Berita Jawa Barat