Ada Ojek Perempuan Gandeng Dedi Mulyadi

JABARNEWS | PURWAKARTA – Salah satu warga Kampung Kepuh, Desa Nagarasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang nekat menggandeng calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Secara tiba-tiba, ia menarik tangan Bupati Purwakarta itu untuk diajak ke rumahnya.

Sepanjang jalan menuju rumah, Ratih (49) yang merupakan seorang ibu rumah tangga dan istri dari Mursin (52) tersebut bercerita tentang keluh kesahnya sehari-hari. Pekerjaan sang suami sebagai kuli bangunan tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.

Oleh karena itu, Ratih melakoni pekerjaan sampingan sebagai tukang ojek untuk membiayai kebutuhan kedua anaknya.

Baca Juga:  Pencabulan Anak Terjadi di Sumedang, Waspadai Modusnya

“Saya kaget, tadi di jalan ketemu Kang Dedi Mulyadi. Saya bawa saja ke rumah agar tahu kondisi rumah saya. Sehari-hari saja saya repot, uang selalu gak cukup buat kebutuhan,” ujar Ratih, Senin (19/2/2018).

Jika digabung, penghasilan ia dan suaminya rata-rata hanya mencapai Rp20 ribu perhari sampai Rp50 ribu. Jumlah itu didapat, jika sang suami mendapatkan order kuli bangunan. Jika tidak, maka dengan berat hati, Ratih membagi uang Rp20 ribu untuk kebutuhan harian.

Meski berdiri di atas lahan milik sendiri, rumah Ratih pun terpantau kurang layak huni. Ia berharap bantuan perbaikan rumah atau pekerjaan dengan penghasilan yang lebih layak agar dirinya dapat memperbaiki rumahnya tersebut.

Baca Juga:  PMII Gelar Tadarus Maritim Bersama KKP RI

“Alhamdulillah milik sendiri, tapi kondisinya begini, jelek,” ungkapnya.

Solusi dari Dedi Mulyadi

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku kagum terhadap Ratih karena ikhlas menjalani hidup meskipun dirinya harus bekerja dengan tenaga ekstra. Ia memberikan solusi penanganan masalah bagi Ratih dan bagi keluarga yang bernasib sama dengannya.

Menurut Dedi, pemerintah daerah yang memiliki pemukiman sempit harus segera mendorong pembangunan infrastruktur. Program ini harus bersifat padat karya sehingga turut meningkatkan taraf hidup warga sekitar.

Baca Juga:  PDI Perjuangan Jabar Daftarkan 120 Bacaleg ke KPU, Kuota Perempuan Terpenuhi

“Program bagi publik di daerah seperti ini harus padat karya, tidak boleh berbentuk uang. Misalkan, pembangunan rumah tidak layak huni, ya langsung dibangunkan rumahnya,” katanya.

Selain itu, sarana penunjang wilayah seperti irigasi dan saluran air yang berada di dalam gang juga harus menjadi prioritas. Efek berganda diyakini dapat segera terwujud berupa terpenuhinya infrastruktur dan peningkatan ekonomi warga sekitar.

“Efeknya akan berdampak kepada warga. Ekonominya terbantu, infrastrukturnya terbangun,” ujarnya. (*)

Jabarnews | Berita Jawa Barat