Mengupas Media Online Di Arena Pesta Buku

JABARNEWS | BANDUNG – Pada Pesta Buku 2018 yang dibuka Kamis (01/03/2018) ini bakal dimeriahkan diskusi yang membahas Tantangan Media Online Di Era Digital. Diskusi digelar  Senin (02/03/2018), pukul 09.00 – 12.00 WIB. Dalam diskusi itu tampil pembicara Owner/Pemimpin Perusahaan jabarnews.com yang juga menjadi Sekjen Asosiasi Medis Siber (AMSI) Jawa Barat, Riana Afriadi.

Sementara pada pembukaan pameran, Kamis ini, tampak banyak dihadiri murid SD. Sebagian dari mereka membeli buku komik.

Baca Juga:  Orang Tua Wajib Tahu! Ini Delapan Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Sekolah untuk Anak

“Aku suka baca komik Naruto, bagus ceritanya. Gak ah buku pelajaran mah,” ujar siswa kelas V, SD Swadaya,

Deniele Gunawan, sambil tersenyum.

Sementara itu Sekda Jabar Iwa Karniwa, mengatakan, pameran itu bakal diagendakan. Agar minat baca meningkatkan dengan sasaran anak sekolah dan mahasiswa.

“Bikin inovasi, Jabar kalau mengingat 1/5 pengaruh ke Indonesia. Makanya saya selalu hadir di semua event,” tegasnya.

Lanjut Iwa, gaget saat ini merajalela namun informasi terkadang hoax dan itu sulit dikonfirmasi sedang buku bisa.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 6 November 2022

Indonesia, kata Iwa, dari survey 61, Kota Bandung masuk ke 60. Artinya minat bacanya masih di bawah. Hari ini, di

pameran ada 90 stand diikuti oleh 50 penerbit dan distributor.

Ditambahkannya, untuk pemerataan di setiap desa ada perpustakan, sekolah, dan perpustakaan keliling.

“Agar anak-anak tertarik membaca jangan dipaksa namun harus santai,” tegas Iwa.

Ketua Ikapi Jabar, Mahpudi, menambahkan, penerbitan buku bertambah namun penjualan menurun. Tertolong oleh buku kepentingan siswa.

Baca Juga:  Polres Purwakarta: Pemdes Harus Berperan Aktif Dalam Kampanye Bahaya Narkoba

“Berapa penerbit menerbitkan buku, kita belum punya data karena penerbit saat diriset tidak merespon,” jelasnya.

Mahpudi menuturkan, berdasarkan pengalaman tahun lalu, buku terjual rata-rata buku cerita, agama, dan kemudian buku umum.

“Kalau pas ujian buku pelajaran, pas ramadhan buku agama. Baru buku umum,” jelasnya seraya mengatakan saat ini banyak toko buku di daerah gulung tikar. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat