DPU Targetkan September 2018 Pagarsih Bebas Banjir

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung menargetkan pada September 2018 Pagarsih bebas banjir. Untuk mengatasi banjir di Pagarsih, tidak bisa hanya mengandalkan pembangunan tol air, harus ada usaha lain.

Kepala DPU Kota Bandung, Arief Prasetya, mengatakan, setelah membangun tol air, untuk menanggulanginya banjir di Pagarsih ternyata harus membangun kolam retensi di Sirnaraga.

“Banjir di kawasan Pagarsih yang terjadi pada Kamis 22 Februari malam itu, tepatnya di RT 01 dan 02, RW 07 Kelurahan Cibadak Kecamatan Astanaanyar, memang cukup besar karena berdampak ke 156 rumah warga. Catatan kami, di kawasan ini merupakan kawasan yang cukup rawan banjir. Sehingga belakangan, kami konsentrasi mengatasi banjir di sini,” ujar Arief, Jumat (2/1/2018).

Baca Juga:  Muktamar PKB di Bali Akan Dipadati 3.000 Peserta

‎Dikatakannya, selain membuat kolam retensi, DPU juga akan kembali mengaktifkan cucu sungai Cikapundung.

“Jumlah anak sungai Cikapundung kan ada 46, sekarang akan kita aktifkan kembali cucu sungai Cikapundung, yang jumlahnya belum kami infentarisir. Namun itu merupakan upaya jangka panjang. Untuk upaya jangka pendek yang bisa dilakukan adalah meninggikan kirmir, mengeruk sedimentasi dan meninggikan jembatan penyerangan di wilayah tersebut,” katanya.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Rancang Desain Penataan Relokasi PKL Tegalega

Sementara itu Camat Astanaanyar, Syukur Sabar, mengatakan, lahan yang digunakan warga untuk tempat tinggal bukan milik Pemkot Bandung melainkan milik perseorangan yang disewakan.

Baca Juga:  Berikut Link Petisi Yang Sedang Ramai Soal Saipul Jamil

“Sehingga, untuk menyelesaikan masalah ini, harus ada komunikasi dengan pemilik lahan,” terangnya.

Lokasi banjir kemarin, menurut Syukur memang merupakan titik yang paling rawan banjir, karena lokasinya lebih rendah daripada jalan. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat