Kabupaten Pangandaran Kini Punya Klinik ARV Untuk ODHA

JABAR NEWS | PANGANDARAN – Kabupaten Pangandaran yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat, kini memiliki layanan pengobatan bagi pasien HIV/AIDS.

Klinik pengobatan Anti Retroviral (ARV) pertama di Kabupayen Pangandaran itu ditempatkan di Puskesmas Parigi.

Pembukaan secara resmi klinik ARV di Puskesmas Parigi dilakukan langsung oleh Bupati Pangandaran, H Jeje Wiradinata, Senin (08/05/2017). 

Dalam sambutannya, Bupati Pangandaran, H Jeje Wiradinata mengatakan keberadaan klinik ARV itu sangat penting dalam program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Pembukaan klinik ini sekaligus menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam melayani warganya. 

Lebih jauh, Jeje mengakui pihaknya akan berupaya meningkatkan infrastruktur dan kapasitas para petugas kesehatan dalam melayani warga, terutama di puskesmas. Selain itu, menurutnya, jumlah tenaga medis seperti dokter juga perlu ditambah. 

“Contohnya di Puskesmas Parigi ini.  Sekarang baru ada satu dokter yang bertugas. Mungkin ke depan minimal harusnya ada dua lagi dokter yang bertugas di sini,” ujarnya.  

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabulaten Pangandaran, drg. Yani Ahmad Marzuki MM.Kes menjelaskan melalui klinik ARV di Puskesmas Parigi, pasien HIV/AIDS di Pangandaran nantinya tidak perlu berangkat jauh ke luar Pangandaran.

Selama ini, pengidap HIV/AIDS dari Pangandaran yang kondisinya sudah memerlukan pengobatan ARV biasanya mengakses pengobatan di RSUD Kota Banjar sebagai layanan yang terdekat.

“Selama ini ada 22 ODHA warga Pangandaran yang berobat di Kota Banjar dan lima di antaranya sudah mulai berobat di sini. Nantinya, kita upayakan agar seluruhnya bisa mendapat pelayanan di Puskesmas Parigi,” ungkap Yani.

Yani berharap klinik ARV yang baru dibuka ini membawa manfaat bagi warga Pangandaran, khususnya yang terinfeksi dan terdampak HIV/AIDS. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran menunjukkan secara kumulatif  ada 43 kasus HIV/AIDS yang tercatat.

“Saya harapkan, keberadaan klinik ini juga akan menambah semangat bagi ODHA untuk tetap menjaga kesehatannya,” tambahnya. 

Untuk diketahui, ARV atau Antiretroviral adalah obat yang perlu dikonsumsi ODHA agar virus HIV di dalam tubuhnya tidak berkembang.

Konsumsi ARV sejauh ini terbukti efektif dalam memperlambat perkembangan virus HIV, menurunkan angka kesakitan dan kematian ODHA, serta dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA. 

Pembukaan klinik ARV di Puskesmas Parigi mendapat dukungan AIDS Healthcare Foundation (AHF) Indonesia yang bekerja sama dengan sejumlah pihak, di antaranya Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran serta Yayasan Mata Hati.

Dalam acara peresmian klinik ARV tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Pangandaran, H. Adang Hadari dan Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Jawa Barat, dr. Yuzar IB Ismoetoto. (Zal)

Jabar News | Berita Jawa Barat