AHF Gelontorkan Dana Ratusan Juta Ke RS Bayu Asih Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Guna membantu masyarakat yang terinfeksi virus HIV/AIDS khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Purwakarta, AIDS Healthcare Foundation (AHF) memberikan bantuan dana kepada RS Bayu Asih Purwakarta dengan jumlah nilai dana ratusan juta.

“Benar di tahun kita bekerjasama dengan RS Bayu Asih untuk menangani pasien penderita HIV/AIDS dengan memberikan suport dana sekitar Rp 650 juta untuk tahun 2017 ini,” kata Riki Febrian selaku Country Program Manager AHF Indonesia saat ditemui, di RS Bayu Asih Purwakarta, Senin (06/03/2017).

Baca Juga:  Mobile Premier League Pamit dari Indonesia, Berhentikan Ratusan Karyawannya

Riki menjelaskan, dana tersebut nantinya akan dipergunakan RS Bayu Asih dalam memberikan layanan perawatan kepada masyarakat yang terinfeksi HIV/AIDS, seperti obat-obatan, nutrisi dan halnya lainnya yang diperlukan hingga melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Purwakarta.

“Selama ini di RS Bayu Asih juga sudah ada layanan bagi pasien HIV/AIDS dengan adanya dukungan yang kita berikan layanan ini bisa lebih ditingkatkan lagi,” ujar Riki.

Baca Juga:  Cek Sebelum Kehabisan, PT KAI Sudah Jual Tiket Lebaran Dari Sekarang

Apa yang dilakukan AHF ini bukan tanpa alasan karena dari informasi yang diterima pihak AHF dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bahwa layanan yang dilakukan belum sepenuhnya maksimal dari 256 pasien penderita HIV/AIDS yang terdata di Purwakarta 112 orang yang aktif melakukan pemeriksaan rutin belum lagi adanya warga luar Purwakarta yang melakukan perawatan namun belum memiliki jaminan kesehatan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sehingga mereka harus mengeluarkan uang dalam menjalani perawatan.

Baca Juga:  Kasus Prostitusi Artis CA, Polisi Tetapkan Empat Orang Jadi Tersangka

“Untuk diketahui bagi 1 orang penderita HIV/AIDS dalam menjalani pengobatan setiap bulannya bisa menelan biaya Rp 1,5juta dan itu harus dilakukan secara rutin, intinya kita membantu Pemerintah dalam pembiayaan pasien HIV/AIDS yang tidak tercover,” jelas Riki. (Zal)

Jabar News | Berita Jawa Barat