6 Jam Bermain Di Champion City, Bakat dan Kecerdasan Anak Terbuka

JABARNEWS | BANDUNG – Sebuah replika kota dalam wahana indoor berkonsep edukasi yang digabungkan dengan unsur rekreasi untuk anak-anak yang bakal hadir di tengah Kota Bandung, mampu  membuka minat, bakat dan mengetahui kecerdasan si anak.

Wahana seluas  1 hektar bertempat di Lucky Square Mall, kini dalam proses pembangunan 75 wahana permainan dan akan beroperasi pada akhir tahun 2018.

Taman bermain yang diberi nama Bandung Champion City (BCC) dan dikhususkan bagi anak usia 4-15 tahun ini, tidak hanya menjadi taman hiburan semata, namun juga akan membuka dan mengetahui bakat diri bagi setiap anak yang berpetualang di berbagai wahana disana. Sehingga si orangtua nantinya, akan lebih mudah mengarahkan sesuai cita-cita anak mereka.

Investasi senilai Rp 120 miliar ditanamkan guna  membangunan BCC ini, akan menghadirkan hal baru bagi dunia anak dalam bentuk repklika aktivitas kehidupan di sebuah kota dalam bentuk rekreasi yang kreatif dalam taman bermain tersebut.

Baca Juga:  APK Di Jalan Raya Tutupi Rambu Lalin

Principle sekaligus Perancang Konsep Bandung Champion City, Masrah Marang mengatakan, bahwa di 75 wahana nanti akan menghadirkan replika yang sesungguhnya seperti 177 profesi/kegiatan orang dewasa yang akan diperankan oleh anak-anak yang bermain disana.

“Memang, ini bukanlah yang pertama di Indonesia. Di Jakarta ada beberapa taman bermain yang berkonsep edutaiment juga. Namun di BCC ini, sangat berbeda konsepnya dan tidak dimiliki oleh lainnya. Kalau yang ada selama ini, prinsipilnya dimiliki oleh negara lain, jadi tidak bisa disesuaikan dengan beberapa budaya yang ada di kita (Indonesia,red),” ujarnya dalam jumpa pers Soft Launching  BCC, Kamis (5/4) di Bandung.

Justru sambung dia, konsep kehadiran BCC ini justru lebih disesuaikan dengan budaya di Indonesia. Pihaknya jauh sebelum mulai pembangunan BCC pada pertengahan Februari 2018 kemarin, sudah melakukan observasi dengan bekerjasama dengan dinas pendidikan maupun tim psikologis bidang pendidikan dari universitas, wahana dan aktivitas apa saja yang cocok dengan pendidikan anak di Indonesia.

Baca Juga:  Gagal Temui Ridwan Kamil, Aksi Unjuk Rasa Buruh Akan Berlanjut dengan Massa Lebih Banyak

“Wahana dan aktivitas yang ditampilkan sesuai dengan replika sesungguhnya, sehingga bisa memberikan gambaran nyata apa yang dialami anak-anak ketika mencobanya,” ucapnya.

Bahkan sambungnya, secara periodik, pihaknya bersama-sama juga akan mengukur seberapa efektif pendidikan non formal bagi anak-anak melalui wahana edutainment, hiburan dan rekreasi di BCC nanti.

Melalui konsep bermain peran di BCC, diharapkan anak-anak dapat memantapkan cita-cita mereka dan setelahnya lebih giat untuk mewujudkannya. Karena di BCC, anak-anak dapat meneropong cita-citanya, melihat dan dapat memilih profesi yang mereka minati.

Selain itu, konten edukasi di setiap wahana BCC akan disesuaikan dengan kurukulum pendidikan nasional yang dibuat tim perumus dari para pengajar dari tingkat Paud – Universitas. Bahkan para orangtua anak juga nantinya, akan mendapatkan laporan dalam bentuk report bermain dari tim psikolog yang telah dibuat ke dalam sebuah sistem guna mengetahui minat, bakat dan kecerdasan anak.

Baca Juga:  Gubernur Jabar Akan Segera Garap Pariwisata Tipe 2

“Ketika anak bermain di wahana yang ada di BCC, tim psikolog kami bisa mengetahui bahwa minat, bakat dan kecerdasan si anak, setelah bermain 6 jam di BCC.

Marsah menambahkan, saat ini pembangunan baru dimulai dengan progres 10% dan diharapkan sesuai jadwal, BCC dapat beroperasi pada akhir tahun 2018 ini. Diharapkan pula, kehadiran BCC bisa memberikan kesempatan anak-anak di wilayah Jawa Barat dapat menjajal permainan di pusat kegiatan pembelajaran non formal melalui carea-cara rekreatif dan inovatif di BCC nanti.(Bong)