Pasca-Ricuh Di Arema, Gomez Fokus Lawan Borneo FC

JABARNEWS | BANDUNG – Persib Bandung harus puas hanya membawa pulang satu poin dari lawatannya ke Malang. Dijamu Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (15/4/2018), Persib kembali gagal meraih kemenangan setelah ditahan imbang Arema dengan skor 2-2. Dua gol Persib dibuat oleh Ezechiel N’Douassel pada menit 19 dan menit 77. Sedangkan Arema FC dibuat oleh Thiago Furtuoso menit 18 dan Balza Bojovic menit 86.

Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, mengatakan, pertandingan melawan Arema merupakan laga sulit bagi Persib. Seharusnya, kata Gomez, Maung Bandung bisa memenangkan pertandingan itu karena harusnya Persib mendapatkan penalti saat Jonathan Bauman dijatuhkan didalam kotak penalti.

Baca Juga:  Sekda Kota Bandung Ancam Potong Kabel FO Milik Provider “Bandel”

“Pertandingan kemarin itu pertandingan yang sulit. Seharusnya kita bisa menangkan itu. Seperti yang kalian tahu kita harusnya dapat penalti saat Bauman dijatuhkan. Tapi ya tidak masalah dan ini jadi poin yang bagus. Tapi masalahnya setelah pertandingan karena ada penonton masuk ke lapangan,” kata Gomez, kepada wartawan, di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Senin (16/4/2018).

Memang, laga di pekan ke-4 Liga 1 2018 itu terpaksa dihentikan sebelum waktunya. Sebab, sejumlah Aremania merangsek masuk ke dalam lapangan sebelum tambahan waktu berakhir. Akhirnya pertandingan pun berakhir dengan skor 2-2.

Mengenai status pertandingan sendiri, Gomez menyerahkan keputusannya kepada Komisi Disiplin karena menurutnya masalah penonton masuk ke lapangan itu bukan urusan tim. Gomez menilai masuknya penonton ke dalam lapangan itu cukup membahayakan pemain.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Akan Salurkan BLT UMKM Sebesar Rp2 Miliar

“Itu menjadi masalah komisi disiplin. Yang penting bagi kami sekarang adalah mempersiapkan untuk pertandingan berikutnya melawan Borneo FC pada Sabtu (21/4/2018) mendatang,” bebernya.

Akibat kerusuhan itu, Gomez mengalami luka di pelipis kanannya dan Ardi Idrus luka di bagian pipi. Mengenai hal itu, Gomez mengaku tak terlalu mempersalahkannya. Meski begitu, ditegaskannya pihaknya tidak suka dengan kekerasan yang sudah terjadi.

“Itu tidak cukup bagus tapi tidak masalah. Masalahnya kamu tidak suka kekerasan karena ini sepakbola. Tidak ada, karena kami bisa dengan cepat meninggalkan lapangan,” tegasnya.

Baca Juga:  Polres Purwakarta Ringkus Garong Motor yang Beraksi di 12 Lokasi

Pernah melatih di berbagai tim dan negara, pelatih berusia 61 tahun ini mengaku itu merupakan pengalaman pertamanya. Gomez tak menampik jika dia menginginkan keadilan. Akan tetapi dia menyerahkannya pada klub. Disebutkannya, klub harus membicarakan masalah tersebut ke federasi atau pun ke pihak terkait.

“Tapi bagi kami lebih penting untuk melakukan persiapan menghadapi laga berikutnya. Mungkin manajemen kami harus bicara dengan federasi soal kejadian ini dan itu bukan urusan kami. Tugas tim hanya bermain sepakbola,” tandasnya. (Ati)

Jabarnews | Berita Jawa Barat