Ketidakpastian Timur Tengah Bikin Rupiah Loyo?

JABARNEWS | JAKARTA – Nilai tukar Rupiah saat ini masih lemah di mata Amerika. tercatat pada Selasa (17/4/2018) nilai tukar Rupiah terhadap dollar adalah Rp 13.837,- per 1 Dollar untuk kurs jual dan Rp 13.699,- untuk kurs beli.

Sehubungan dengan hal ini, Bank Indonesia (BI) menjabarkan berbagai alasan yang membuat nilai tukar rupiah belum juga menunjukan keperkasaannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS).Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi menilai, volatilitas yang bersumber dari kenaikan Fed Fund Rate (FFR) sejatinya sudah mulai mereda.

Baca Juga:  Pengunduran Diri Ketua DPC PDIP Majalengka Ditolak

“Volatilitas adalah besaran perubahan harga yang menunjukan fluktuasi pasar dalam satu periode tertentu. Kenaikan peringkat dari Moody’s Investors Services, surplus neraca perdagangan, serta jelang dimasukannya surat utang negara dalam keranjang Bloomberg Global Index menjadi angin segar bagi rupiah agar nilai tukarnya makin tinggi,” jelasnya.

Baca Juga:  Kapolri Sigit Instruksikan Seluruh Jajarannya Lakukan Percepatan Penyaluran Bansos

Namun dikutin dari cnbcindonesia, dia memandang, ketidakpastian baru dari tekanan geopolitik di Timur Tengah. Serta faktor musiman kenaikan permintaan valas untuk pembayaran dividen ( pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki) menjadi salah satu faktor yang membuat rupiah tertahan.

Baca Juga:  Pasokan dari Petani Minim, Harga Cabai Rawit di Garut Naik

“Untuk memelihara persepsi positif terhadap rupiah dan meredam dampak dari sumber-sumber volatilitas tersebut, BI tetap berkomitmen untuk hadir di pasar,” kata Doddy. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat