Peringatan 36 Tahun Galunggung Meletus, Pemkab Doa Bersama

JABARNEWS | TASIKMALAYA– Tepat 36 tahun lalu gunung Galunggung di Kabupaten Tasikmalaya meletus. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengenang peristiwa ini dengan doa bersama bersama ratusan ulama se-Tasikmalaya.

Staf Ahli Bupati Tasikmalaya Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Iing Faridz Khozin, mewakili Wakil Bupati Ade Sugianto sebut Galunggung merupakan ikon wisata Tasikmalaya. ” Untuk itu melalui acara ini kita berdoa bersama agar Galunggung bisa terus menjadi pesona Tasikmalaya yang akan meningkatkan ekonomi masyarakat,” ungkapnya, Minggu (29/4/2018).

Baca Juga:  Kadisdik Purwanto Ingatkan Guru Jaga Integritas Dan Tingkatkan Kapasitas

Gunung Galunggung pertama kali meletus tanggal 8 Oktober 1822 dengan korban jiwa 4.011 orang dan 114 Desa musnah. Letusan ke-2 terjadi tahun 1894 letusan ini mengakibatkan 50 desa hancur dan 22 desa diantaranya ditinggal penduduk mengungsi, terakhir meletus pada tanggal 5 April tahun 1982.

Baca Juga:  Kapolda Sumut: Pelaksanaan Ibadah Paskah di Medan Lancar dan Aman

Selain menggelar tafakur dan jalan santai pemerintah Tasikmalaya terus memikirkan bagaimana ikon wisata Tasikmalaya ini terus diminati. “Maka Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tasikmalaya yang dilakukan tahun ini, diharapkan akan membawa dampak positif bagi perkembangan pariwisata di Kabupaten Tasikmalaya,” sebutnya.

Menurut Iing kita harus melihat bahwa pariwisata itu akan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat. Perekonomian akan tumbuh jika sektor wisata dapat dikelola secara baik dengan konsep wisata syariah salah satunya.

Baca Juga:  Warga Temukan Mayat Perempuan Sudah Menghitam

“Tidak harus hotel-hotel megah, tapi rumah-rumah penduduk pun dapat ditata menjadi tempat istirahat para wisatawan, asal dikelola dengan baik dengan regulasi yang tepat”, ujarnya. (Yud)

Jabarnews | Berita Jawa Barat