Buruh Di Tasik Berharap Upah Naik Tapi Harga Tetap

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Peringatan May Day di Kabupaten Tasikmalaya berjalan lancar dan tertib. Namun sejumlah buruh masih mengeluh soal upah yang tidak sesuai.

Musodat (40) salah seorang buruh swasta di Kabupaten Tasikmalaya, mengatakan harga pangan dan kebutuhan pokok di Tasikmalaya sama dengan di Kota Jakarta, dalam artian harga di Tasik cukup mahal sedang upah yang diperoleh tidak sesuai.

“Kalau melihat kesana untuk upah di jakarta atau di kota besar lainnya itu jauh lebih besar sedangkan kita itu masih mandeg di angka Rp.1,9 juta perbulannya, sedang harga-harga sama seperti di kota besar, adil gak ? Mana bisa upah kita mencukupi kebutuhan perbulannya,” keluhnya diamini buruh lain, Selasa (01/05/2018).

Baca Juga:  Warga Tamansari Geruduk Kantor Wali Kota Bandung

Dan untuk menutupi biaya bulanan yang terhitung mahal, terpaksa mereka mencari jalan lain.

“Seperti berhutang gali lubang tutup lubang, pokoknya muter otak, yang penting hidup,” jelasnya.

Baca Juga:  Bikin Resah Sopir Angkutan, Dua Mobil Travel Gelap Digiring ke Mapolres Cianjur

Hal senada dilontarkan Ketua konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kab Tasikmalaya H Dedi bahwa upah minimum di Tasikmalaya itu tergolong jauh lebih rendah ketimbang dikota besar lainnya.

“Jadi untuk mencukupi biaya kebutuhan dalam perbulannya itu masih empot- empotan,” tuturnya.

Di moment ini (May Day) pihaknya sangat berharap pemerintah bisa memperhatikannya dan berlaku adil.

“Miris memang, makanya kami berharap isu upah layak juga disikapi pemerintah dengan tidak menaikan bahan pokok, karena itu kebutuhan yang benar-benar membuat buruh tercekik,” jelasnya.

Baca Juga:  Wagub Uu: OPOP Hadirkan Ekonomi Pesantren Mandiri

“Saya berharap, dengan momentum May Day ini, bisa didengar aspirasinya baik di kabupaten kota di Jabar, di Provinsi dan tingkat pusat di Jakarta. Sehinga bisa memberi kehidupan lebih baik bagi para buruh,” jelasnya. (Yud)

Jabarnews | Berita Jawa Barat