JABARNEWS | JAKARTA – Sejumlah maskapai menambah frekuensi penerbangan guna mengantisipasi lonjakan penumpang dalam masa mudik Lebaran 2018.
Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk. Hengki Heriandono mengatakan, perusahaan berencana
menambah total 768 penerbangan. “Terdiri dari frekuensi Garuda 288 dan Citilink 480,” kata Hengki
dikutip dari Tempo, Sabtu (26/5/2018).
Hengki mengatakan, sebagian dari rencana itu telah mendapatkan izin dari otoritas perhubungan udara. Tambahan penerbangan itu kebanyakan untuk rute yang berangkat dari Jakarta ke Medan, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar.
Untuk tambahan penerbangan internasional, beberapa di antaranya untuk rute ke Hong Kong, Singapura
dan Kuala Lumpur. Tambahan penerbangan berlangsung mulai 8-24 Juni 2018 “Biasanya nanti setelah
trima THR pada booking tiket,” kata Hengki.
Jika dihitung secara kursi, Hengki mengatakan total tambahan yang disediakan Garuda Indonesia dan Citilink adalah 150,510. Terdiri dari Garuda Indonesia 64.110 kursi dan Citilink 86.400 kursi.
Maskapai lain, Lion Air Group berencana menambah 10-15 persen atau sekitar 34.000 kursi selama musim mudik Lebaran 2018. Rinciannya, Batik Air sekitar 16.000 kursi dan Wings Air 7.000 kursi. “Dimulai H-14 sebelum lebaran dan diakhiri H+14 setelah lebaran,” kata Corporate Communication Lion Air Group Ramaditya Handoko.
Ramaditya mengatakan, rata-rata destinasi tujuan berangkat Cengkareng atau Surabaya menuju Makassar, Denpasar, Kualanamu, Pekanbaru, Padang, Banjarmasin, Palembang dan Balikpapan.
PT AirAsia Indonesia juga menambah 1.440 kursi penerbangan selama Lebaran 2018. Adapun rute yang mendapatkan penambahan kursi dari AirAsia, yaitu Jakarta-Surabaya dengan penambahan kursi total 4.680 unit pada 8-14 Juni 2018 dan 19-24 Juni 2018.
Selain itu untuk mengantisipasi musim mudik Lebaran, Air Asia menambah kursi penerbangan untuk
rute Surabaya-Denpasar pada tujuh hari pertama Lebaran, sebanyak 3.240 kursi. Terakhir, rute
Surabaya-Johor Bahru penambahan 1.440 kursi untuk menangkap kenaikan penumpang dari tenaga kerja
Indonesia (TKI) dan Jakarta-Yogyakarta akan ada penambahan 4.680 kursi. (Yfi)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
