PDAM Ajak DPRD Tinjau Pembangunan SPAM Tegallega

JABARNEWS | BANDUNG – Membuktikan bahwa Perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung amanah dalam menggunakan penyertaan modal yang diberikan Pemkot Bandung. Kamis (31/5/2018) pagi tadi, PDAM mengajak anggota DPRD meninjau lokasi pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) regional block Tegallega.

“Kenapa  kami mengundang dewan karena dewan mewakili masyarakat kota Bandung. Dan selama ini ikut mensupport hadirnya penyertaan modal di PDAM untuk dilakukan pembangunan atau pengembangan sistem penyediaan air,” jelas Dirut PDAM Tirtawening Sony Salimi, usai meninjau ke Cikalong, Ciwidey Kab Bandung.

Baca Juga:  Hadapi Liga 1 2021, Pelatih Persib: Tim Sudah Mulai Berlatih Dalam Grup Kecil

Kata Sony  pihaknya mengajak ke satu lokasi pembangunan di salah satu tempat penghasil pengolahan air minum di Cikalong.

“Mulai dari titik kemudian pembangunan intalasi dan reservoar nya, turun kebawah lihat jaringan distribusi utama yang spam regional di blok Tegalega,  itu semua didanai penyertaan Pemkot,” terangnya.

Penyertaan modal tahun ini dari Pemkot, kata Sony sebesar Rp.150 miliar dan dari kementerian PUPR sebesar Rp.70 miliar, sehingga total Rp220 miliar.

Baca Juga:  Gadis Cantik Asal Batubara Hilang, Motornya Ditemukan Sekitar Perkebunan Sawit

“Tetapi dari pemkot baru masuk Rp.75 miliar karena secara berkala,” pungkasnya.

Masih kata Sony, anggota dewan yang hadir cukup respect dan percaya bahwa PDAM amanah  melakukan projek yang menggunakan kepentingan masyarakat kecil. Dalam pengawasan pun dinilai maksimal sehingga tidak ada komplain atas projek yang dilakukan.

SPAM blok Tegallega itu diprediksi untuk memenuhi 60 ribu pelanggan bahkan total 80 ribuan. Diperkirakan pembangunan dengan nilai investasi Rp.56 miliar itu selesai pada bulan Februari 2019. Dan untuk jaringan utamanya sekitar 9 Juni ini. Pembangunanya sendiri, lanjut Sony tidak menggangu lalu lintas. Karena pembangunan diatas ditanah milik sendiri.

Baca Juga:  Usai Bubarkan FPI, Dedi Mulyadi: Saatnya Negara Tindak Korporasi Ugal-ugalan Perusak Alam

“Untuk jaringan kita kerjakan malam hari, dan sistem bor tidak oven cut,” tegasnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat