Pantau Urbanisasi, Sejumlah Dinas Lakukan Operasi Simpatik

JABARNEWS | BANDUNG – Pantau arus balik urbanisasi, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Satpol PP Kota Bandung menggelar operasi simpatik.

Operasi dilaksanakan di dua titik yakni Terminal Cicaheum dan Stasiun Kereta Api Kiaracondong.

Operasi simpatik yang dilakukan oleh Pemkot Bandung untuk memantau pendatang yang mencoba mencari peruntungan di Kota Bandung, tanpa kejelasan tempat tinggal dan pekerjaannya.

“Saya kerja di pabrik daerah Bojongsoang, bagus ada operasi ini. Biar rutin melakukan pendataan penduduk. Ia banyak yang cari kerja ke Bandung, tapi tidak punya tempat tinggal atau keluarga,” ungkap Wati warga Tasikmalaya di Terminal Cicaheum, Jln. AH. Nasution, Kota Bandung, Jumat (22/6/2018).

Baca Juga:  Ridwan Kamil Sebut Angka Kematian Covid-19 dan BOR Jabar Turun

Sementara itu, mahasiswi dari Indramayu, Tya Rahayu (18) mengakui kesalahannya yang tidak segera mengurus administrasi kependudukan kepada ketua RT/RW setempat. Walaupun telah menetap di Kota Bandung selama satu tahun.

“Enggak apa-apa malah bagus. Karena diingatkan untuk segera membuat surat identitas kependudukan sementara selama tinggal di Kota Bandung,” katanya.

Baca Juga:  Mengunjungi Kampung Batik Trusmi Sebagai Objek Wisata Cirebon

Pada kesempatan yang sama, Kasi Pendataan Penduduk Disdukcapil Kota Bandung, Neli Suratmanah, mengatakanJ, dalam operasi simpatik tersebut belum menemukan warga yang belum membawa identitas kependudukan. Kendati ada yang belum mengurus identitas kependudukan sementara Kota Bandung.

“Kota Bandung ini kan terbuka.Jadi siapapun bisa datang ke sini, asalkan memiliki keahlian, identitas, dan pekerjaan yang jelas. Kalau tidak maka kita akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk dipulangkan ke tempat asalnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Hati-Hati Hoaks Makin Merajalela

Neli mengatakan, warga yang terdata pada operasi simpatik ini sudah puluhan warga pendatang, dan akan terus bertambah hingga malam hari. Selain itu, masih ada kemungkinan warga yang turun ditengah jalan, sehingga tidak terdata oleh pihaknya.

Lebih jauh, pihaknya meminta kepada warga pendatang yang akan menetap di Kota Bandung untuk mengisi data melalui aplikasi e-Punten.

“Itu menjadi acuan terkait jumlah warga pendatang, sehingga pelayanan yang diberikan dapat lebih maksimal,” imbuhnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat