Paslon Pilgub Jabar Punya Karakteristik Berbeda

JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat Politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Idil Akbar mengatakan keempat Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat memiliki karakteristik yang berbeda dalam pengemasan politik pada proses berjalannya kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

“Saya kira keempat-empatnya ada masing-masing karakteristiknya,” katanya saat ditemui di Jln. Ambon, Kota Bandung, Senin (25/6/2018).

Baca Juga:  Ungkap Ganja Dari Mantan Suami Artis, Tujuh Personil Polres Purwakarta Dapat Penghargaan

Lanjutnya, Paslon Ridwan Kamil dan Uu Ruznahul Ulum (Rindu) mempunyai keunggulan dalam meraih perhatian kaum milenial. Sedangkan pada Paslon TB Hasanuddin dan Anton Charliyan (Hasanah) lekat dengan kesundaannya.

“Saya katakan contohnya seperti Rindu mengemasnya dengan konteks media sosial, kedekatan-kedekatan dengan milenial yang seperti dalam salah satu survei menyebutkan angka 45% dari umur 17-22 lebih condong kepasangan Rindu. Hasanah membungkusnya dalam kedekatan kesundaan yang kental termasuk dalam menjelaskan program-program dengan bahasa-bahasa Sunda betul,” tuturnya.

Baca Juga:  Ini Putusan MK Soal Gugatan Sengketa Pilkada 2020 di Pangandaran

Selain itu, Akbar menyampaikan untuk Paslon Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (Asyik) mampu mengemas politik dengan sesuatu yang berbau kekinian. Sedangkan pada Paslon Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi membawa kemasan politik birokratis yang sangat kental.

Baca Juga:  Tiga Manfaat Mandi Subuh Bagi Kesehatan, Diantaranya Cegah Hipertensi

“Kalau Asyik pendekatan melalui proses-proses yang sedang lagi in sekarang, contohnya seperti 2019 ganti Presiden, nah contohnya seperti itu. Terakhir 2DM membungkusnya dengan lebih birokratis karena kita tahu dua-duanya adalah petahana dan masing-masing punya karakteristik,” tambahnya. (Ted)

Jabarnews | Berita Jawa Barat