JABARNEWS | BANDUNG – Terkait dengan menyebarnya selembaran brosur yang berisi tuduhan bahwa Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) merupakan penyuka sesama jenis atau Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) di Car Free Day Dago, Kota Bandung pada Minggu (24/6/2018) kemarin. Pengamat Politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Idil Akbar menilai jika hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari kampanye hitam.
Hal tersebut ia sampaikan, mengingat dari beberapa laporan hasil survei Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat menyatakan Pasangan Calon Emil dan Uu memiliki elektabilitas yang unggul dibandingkan dengan Paslon lainnya.
“Entah siapa itu yang melakukannya (Kampanye hitam), saya kira memang dari beberapa lembaga survei pasangan Rindu merupakan pasangan yang lebih unggul,” katanya saat ditemui di Jln. Ambon, Kota Bandung, Senin (25/6/2018).
Menurutnya, upaya kampanye hitam tersebut merupakan bentuk degradasi demi menurunkan elektabilitas Emil jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 Juni 2018 mendatang.
“Kampanye hitam itu merupakan salah satu bentuk mendegradasi untuk mengurangi hal itu,” ungkapnya.
Maka dari itu, penting bagi dirinya peran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dalam melakukan langkah konkrit untuk menanggulangi masalah tersebut.
“Saya kira dalam hal ini Bawaslu harus mengambil tindakan, bukan hanya sekedar menerima laporan karena tindakan merupakan yang paling penting berupa tindakan tegas,” pungkasnya. (Ted)
Jabarnews | Berita Jawa Barat