Diskusi Media FMB9 “Persiapan Mudik Yang Aman & Nyaman”

JABAR NEWS | JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo kembali menggelar Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) mengangkat tema “Persiapan Mudik yang Aman dan Nyaman”.

Diskusi Media yang dilaksanakan pada Jumat (02/06/2017) di Galeri Nasional Jakarta menghadirkan tiga narasumber yaitu Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto; Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Herry Trisaputra Zuna; serta Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops) Irjen Pol Unggung Cahyono.

Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Rosarita Niken Widiastuti, dan dimoderatori oleh Ahmed Kurnia.

Diskusi Media in bertujuan memberikan gambaran kepada masyarakat akan upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah sejalan dengan kebutuhan Pemerintah dalam melayani seluruh lapisan masyarakat dalam Mudik Lebaran 2017.

Sebagaimana amanah Presiden RI dalam Rapat Kabinet Paripurna Persiapan menghadapi Idul Fitri 1438 Hijriah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (29/5/2017) lalu.

Upaya-upaya tersebut tentu dimaksudkan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dalam menjalankan kegiatan mudik lebaran nanti. “Alangkah baiknya apabila kita memberikan perhatian bersama, terutama dalam rangka persiapan yang semakin baik dari tahun ke tahun,” ulas Presiden.

Baca Juga:  Daihatsu ASTEC Open 2017

Tiga hal penting yang ditekankan oleh Kepala Negara. Pertama, soal ketersediaan barang pokok. Kedua, berkaitan dengan sarana dan prasarana transportasi. Ketiga, persiapan dari sisi keamanan.

Terkait hal itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus memantapkan persiapan jelang mudik lebaran 2017. Salah satunya dengan menyediakan jalur-jalur alternatif bagi pemudik.

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan ada tiga lintasan yang disapkan, yaitu Pantura (Pantai Utara), Cipali, dan Selatan.

“Bahkan (jalur) selatan itu banyak sekali jalan-jalan yang alternatif,” ujar Menhub Budi Karya. “Kita harapkan gunakanlah tiga jalur itu, ada Pantura, ada Cipali, dan ada jalur selatan. Sehingga tidak macet di satu tempat. Dan kita kalau kebanyakan ke Cipali, kita akan buka tutup dan kita arahkan ke selatan atau ke utara,” ungkap Menhub.

Rencana pengalihan jalur ini telah disepakati oleh kepolisian untuk dilaksanakan. Kementerian Perhubungan juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR dan Kapolri terkait kesiapan angkutan jelang mudik lebaran sejak bulan Maret lalu.

Baca Juga:  Wujudkan Indonesia Tanpa Bunga, Maxwin Tawarkan Solusi

Pada Diskusi Media 2 Juni 2017, Pudji Hartanto memaparkan bahwa pertumbuhan angkutan darat mencapai 9%, dan angkutan sepeda motor tumbuh lebih dari 10%. “Pertumbuhan ini kita antisipasi dengan program mudik gratis, kita dorong masyarakat memanfaatkan program tersebut untuk sekaligus menekan tingkat kecelakaan sepeda motor”, ungkap Pudji Hartanto.

Sementara itu, sebagai upaya mengantisipasi kejadian Brexit tahun lalu, Kepolisian telah melakukan manajemen arus. “Kita mengharapkan pemudik menggunakan tiga jalur mudik, yaitu Pantura (Pantai Utara, Cipali, dan jalur Selatan,” papar Irjenpol Unggung Cahyono.

Menurut Irjen Pol Unggung, selama ini jalur mudik di Pantura (Pantai Utara) menjadi prioritas utama kepolisian untuk mengamankan dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat.

“Kita akan koordinasikan dengan Polda-polda terdekat untuk membantu mem-backup wilayah Pantura yang memang sudah menjadi rutinitas tahunan mudik lebaran di kawasan ini lebih padat dari wilayah lain,” ujar Unggung.

Polri akan menempatkan sejumlah petugas lalu lintas di dalam dan luar jalan tol yang akan dilewati para pemudik. Para petugas yang dipimpin oleh perwira berpangkat Kombes tersebut akan bertindak sebagai “wasit”.

Baca Juga:  Yossi Irianto : Lulusan Universitas Harus Bisa Dinamis

Mereka memiliki kewenangan untuk mengalihkan atau menutup arus kendaraan ke jalan alternatif jika terjadi kemacetan.

Sementara itu dari Kementerian PUPR, Herry menyampaikan “Rencana pengalihan jalur tersebut dibantu Kementerian PUPR dengan persiapan infrastruktur mudik yang lebih baik. “Seluruh ruas jalan nasional yang dilalui pemudik dalam kondisi baik dan tidak ada lubang pada H-10 lebaran”.

Sementara, untuk mengantisipasi titik rawan kemacetan yang terjadi akibat lintasan sebidang kereta api (KA) selepas exit tol Brebes Timur, sejak awal tahun 2017 Kementerian PUPR telah membangun 4 flyover yaitu Fly Over (FO) Dermoleng, Klonengan, Kesambi dan Kretek di Kabupaten Brebes dan Tegal, Jawa Tengah (Jateng).

Pemerintah juga masih akan memberlakukan tarif gratis pada jalan tol yang masih dipergunakan fungsional pada H-7 sebelum lebaran, di antaranya jalan tol dari Brebes ke sejumlah tujuan ke Pantura dan Selatan Jawa. (Red/kominfo)

Sumber : BIRO HUMAS KEMENTERIAN KOMINFO

Jabar News | Berita Jawa Barat