KH Arwani : Santri Harus Melek IT Dan Kembangkan Wirausaha

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Penasehat Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Jawa Barat KH Arwani Syaerozie menghimbau para santri dikalangan pesantren untuk melek Informasi Tekhnologi (IT) dan menguasai industri kreatif. Sehingga para santri pun bisa memiliki daya saing yang kuat dan meningkatkan pendapatan secara ekonomi.

“Para santri harus memiliki keterampilan dan mengikuti perkembangan jaman, sehingga para santri harus melek IT dan industri kreatif,” jelas Arwani kepada jabarnews.com pada acara Halal Bi Halal Hipsi Jabar di Komplek Pasar Modern Batununggal Bandung, Jumat (6/7/2018).

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Kasus Covid-19 India Bisa terjadi di RI, Bila Warga Paksa Mudik

Hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Pembina HIPSI Jabar Yudi Guntara, Sekretaris DPW HIPSI Jabar Tubagus Fahmi dan CEO jabarnews.com Riana Avriadi serta pengurus dan anggota HIPSI Jabar dari kabupaten kota.

Dalam kesempatan tersebut Arwani mengatakan, sudah saatnya para santri untuk move on memiliki keterampilan di berbagai bidang. Termasuk juga di sektor IT dan Industri Kreatif.

“Saya melihat banyak potensi yang dimiliki oleh para santri di pondok pesantren, baik itu terkait wiraswasta di bidang IT maupun industri kreatif. Seperti halnya perfilaman, pertelevisian, dan lainnya,” katanya.

Baca Juga:  Soal Miras, Wabup: Itu Bukan Tanggung Jawab Pemkab

Menurutnya bidang tersebut sangat besar digarap oleh para santri. Apalagi saat ini pun beberapa pesantren sudah menerapkan keterampilan tersebut kepada para santrinya.

“Banyak kalangan pesantren yang sudah mencoba menggarap sektor IT dan industri kreatif. Dan semuanya bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Seperti halnya di pesantren Assalaafi Babakan Ciwaringin Cirebon. Dipaparkannya, para santri dan alumnus disana telah menerapkan keterampilan tersebut.

“Disana itu ada usaha dibawahi badan usaha milik pesantren Assalafi. Ada beberapa bidang usaha dan itu semua jalan, dan ditangani oleh santri dan beberapa alumni. Bahkan ada nusa tv, itu dikelola alumni pesantren dan itu sudah jalan. Artinya income untuk para santri sudah jalan,” katanya.

Baca Juga:  PWNU Jawa Barat Hanya Dapat Bantuan Rp2,4 Miliar Pertahun dari Pemprov Jabar

Tidak hanya itu saja, lanjutnya, pesantren tersebut pun memiliki berbagai bidang usaha yang dikelola oleh para santri dan alumnus.

“Bahkan ada 5 toko kelontong yang dikelola santri, laundry juga, ada air galon isi ulang. Termasuk TV streaming dan majalah. Artinya santri harus mengikuti perkembangan, dan santri kalau diberdayakan pasti bisa,” katanya. (Wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat