Dedi Mulyadi Tempati Posisi Tiga Calon Gubernur Jabar Pilihan Masyarakat

JABAR NEWS | BANDUNG – Berdasarkan rilis Indo Barometer mengenai hasil survei pendapat publik tentang sosok calon gubernur yang ideal untuk memimpin Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi masuk dalam tiga besar sosok calon yang diinginkan oleh masyarakat Jawa Barat setelah Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar.

“Dari 6 nama untuk calon Gubernur, Dedi Mulyadi meraih posisi ketiga dengan 12,6 persen setelah Ridwan Kamil pada posisi 31,4 persen, Deddy Mizwar 20,5 persen, yang disusul oleh Dede Yusuf dengan 6,9 persen, Rieke Diah Pitaloka 2 persen, dan Agung Suryamal Sutisno 0,5 persen, sementara yang menyatakan beum memutuskan ada pada angka 26 persen, jadi peluang untuk meraih suara masih sangat besar,” papar M Qodari kepada Jabarnews, di Hotel Savoy Homann, Bandung,  Selasa (06/06/2017).

Baca Juga:  Takut Ditangkap Polisi, Pelaku Pembunuhan di Cibadak Sukabumi Nyamar Jadi Tarzan

Dilihat dari faktor kesukaan terhadap terhadap sosok bakal calon Gubernur Jawa Barat ini, posisi pertama ditempati Ridwan Kamil dengan 88,7 persen, Deddy Mizwar 83 persen, Dedi Mulyadi 80,9 persen, Dede Yusuf 80,2 persen, dan Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) 80,2 persen. 

Sementara untuk alasan terbanyak memilih calon Gubernur adalah, dilihat dari kewibawaannya, pengalaman serta intelektualnya.

Baca Juga:  Dear Sarjana Muda, Ini Pesan Uu Ruzhanul Ulum dalam Menghadapi Era Globalisasi

“Alasan memilihnya sendiri banyak yang memilih dilihat dari berwibawa atau tidak, dekat dengan rakyat, intelektual yg dimiliki, kinerjanya bagus atau tidak, serta pengalamannya,” ungkap Qodari.

Secara umum, dibandingkan dengan survei Februari 2017 alasan memilih paling tinggi tetap sama yaitu dilihat dari kewibawaannya. 

Untuk partai politik dengan pilihan tertinggi posisi pertama ditempati partai PDIP dengan 11,4 persen suara, disusul golkar 8,1 persen, Gerindra 7,1 persen, PKS 4,4 persen, PPP 2,5 persen. 

Baca Juga:  Seorang Janda di Garut Dapat Hibah Tanah dari TNI

“Walaupun terjadi penurunan elektabilitas pada semua partai, namun jumlah yang belum memutuskan naik dari 44,9 ke 58,8 persen. Dari survei ini tidak terlihat kenaikan suara partai-partai pendukung Anies-Sandi yang menang di pilkada DKI Jakarta April lalu, semisal Gerindra relatif stabil dari 7,2 ke 7,1 persen, PKS dari 4,9 ke 4,4 persen. Sementara PDIP turun dari 18,3 ke 11,4 persen dan Golkar turun dari 14,2 ke 8,1 persen,” tutup Qodari. (Nur)

Jabar News | Berita Jawa Barat