Nongkrong Di Kafe Sambil Belajar

JABARNEWS | MAJALENGKA – ‎Kafe rupanya juga menarik kalangan remaja tanggung. Mereka mulai menjajaki menu-menu yang ada dalam sebuah kafe.

Padahal dari sisi harga, menu makanan ataupun minuman yang ada di kafe terkesan lebih mahal. Namun mereka tidak peduli, karena yang terpenting bagi mereka adalah bisa nongkrong sambil ngrumpi dan ngobrol tentang situasi, yang biasanya membahas seputar pacaran dan hal kekinian khas remaja.

Kondisi ini tentu saja cukup bertentangan dengan keinginan sebagian orangtua. Sebab uang yang mereka belanjakan masih meminta pada orangtua.

Baca Juga:  Pemkot dan MUI Kota Cimahi Siapkan Lahan Pemakaman Jenazah Covid-19, Ini Lokasinya

Tidak heran, untuk nongkrong di sebuah kafe, sebagian remaja tanggung ini rela untuk menabung dengan target mencicipi menu yang ada di kafe.

Salah seorang pelanggan kafe di Majalengka, Nia (14) mengatakan dirinya memang sengaja menabung untuk nangkring di kafe. Dia sendiri selalu berkunjung bersama temannya minimal sekali dalam satu minggu.

Bukan hanya nongkrong kepentingannya yakni supaya bisa bebas berinternet. Mengingat di kafe tertentu ada jaringan wifi gratis.

Baca Juga:  Warga Desa Cisaat Sambut Gembira Pelaksanaan TMMD Kodim 0619 Purwakarta

“Jadi tujuannya bukan hanya untuk makan dan minum saja, ada jaringan wifi supaya kita bisa chating, FB, You tube, Ig, dan browsing. Kalau di warung tidak ada jaringan lain selain paket data pribadi,” ungkapnya, Selasa (10/7/2018).

Nia bersama temannya itu memang sengaja patungan uang untuk membayar dua minuman dan dua porsi makanan. Sebab dewasa ini informasi sudah ada di internet.

“Sekalian untuk belajar juga, mumpung ini masih liburan sekolah,” ujarnya.

Baca Juga:  Promosikan Purwakarta melalui Produk PWK Merch

Sementara itu, salah seorang tua siswa, Dian (23) mengatakan ‎pihaknya cukup prihatin dengan perkembangan saat ini yang cukup pesat. Bukan saja perkembangan informasi, namun juga perkembangan gaya hidup yang cukup pesat.

“Saat ini di wilayah pedesaan juga sudah ada yang disebut kafe. Harganya itu kan sedikit lebih mahal. Terkadang bila kita sebagai orangtua dilematis juga. Satu sisi ada baiknya, sisi lainnya ada juga negatifnya.” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat