Cianjur Siaga Bencana

JABARNEWS | CIANJUR – Bencana kekeringan mengancam Kabupaten Cianjur. Diprediksi, Agustus mendatang kemarau yang lebih kering akan melanda kawasan itu.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Sugeng Supriyatno, mengatakan, memasuki musim kemarau Pemkab Cianjur menyiapkan langkah antisipasi dampak kekeringan. Pemerintah fokus kepada titik-titik rawan terdampak kekeringan.

“Hingga saat ini memang belum ada laporan masuk mengenai kekeringan di Cianjur. Tapi, melihat dari cuaca, Cianjur sudah masuk kemarau. Jadi, kami juga sudah siaga bencana kemarau dan kekeringan. Prediksinya, siap siaga bencana akan berlangsung sampai September,” ujar Sugeng, dikutip Pikiran Rakyat, Jumat (13/7/2018).

Baca Juga:  Belum Direspon Dinas Terkait, Kades Kumpay Tambal Jalan Berlubang

Menurut dia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Provinsi Jawa Barat telah mengingatkan pihak daerah terhadap berlangsungnya kemarau. Pasalnya, memasuki Agustus, kemungkinan curah hujan akan terus berkurang dan kekeringan akan terjadi secara merata.

Baca Juga:  Pastikan Natal Aman, Dua Kali Yana Pantau Gereja

Sugeng menjelaskan, sebulan ke depan BPBD Cianjur harus benar-benar siaga dan terus memonitor kondisi setiap daerah. BPBD tidak hanya mengandalkan laporan dari pihak kecamatan, tapi juga memantau dan menanyakan kepada banyak pihak melalui radio secara aktif.

Baca Juga:  Demi Penataan Taman Kota Tasik PKL Bakal Ditertibkan

”Untuk titik rawan kekeringan, sejauh ini tidak banyak berubah. Melihat dari kejadian tahun lalu, daerah yang sering melapor kepada kami masih sama saja. Tiga kecamatan di utara dan juga selatan, masih jadi titik rawan terdampak. Lokasi-lokasi tersebut, adalah Kecamatan Karangtengah, Mande, Sukaluyu, Leles, dan Cibinong,” katanya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat