Pastikan Anda Sudah Suntik TT Sebelum Menikah Karena Inilah Bahayanya

JABARNEWS | BANDUNG – Seperti kita ketahui bersama bahwa menikah tak hanya perlu persiapan mental juga finansial, mempersiapkan kondisi kesehatan pun jadi hal yang penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, setiap pasangan yang hendak menikah diharuskan untuk melakukan tes kesehatan pranikah sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi. Khususnya bagi para kaum wanita, bukan hanya tes hormon, IMS (Infeksi Menular Seksual), atau Torch (termasuk tokso dan rubella) saja, melainkan suntik TT (Tetanus Toksoid) pun sama pentingnya.

Para calon pengantin wanita sebaiknya tidak meremehkan pentingnya suntik TT sebelum menikah. Saking pentingnya, suntik TT ini sampai diwajibkan pemerintah sejak tahun 1986 sebagai persyaratan di Kantor Urusan Agama (KUA). Namun syarat tersebut mulai terabaikan karena banyak urusan administrasi yang dilakukan dengan sistem ‘tembak’.

Berikut di bawah ini adalah ulasannya agar Anda dapat lebih paham mengapa Andaharus melakukan suntik TT khususnya sebelum nikah, di antaranya:

1. Apa itu suntik TT?

Banyak orang yang masih belum tahu apa itu suntik TT sebenarnya. Suntik TT (Tetanus Toksoid) atau juga disebut vaksin TT adalah tindakan memasukkan bakteri tetanus toksoid yang telah dinonaktifkan. Cara ini akan membuat tubuh lebih kebal terhadap infeksi tetanus karena sudah ‘belajar’ membuat antibodi terhadapnya.

2. Lalu, seberapa bahayakah penyakit tetanus itu?

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Biasanya, bakteri ini ditemukan di tempat-tempat yang kotor, tanah, debu, kotoran hewan dan manusia, serta besi berkarat. Bakteri ini masuk ke tubuh melalui luka terbuka lalu mengeluarkan racun yang bisa merusak sistem saraf dan sumsum tulang belakang. Kondisi semacam ini dianggap cukup parah karena bisa merobek otot, menyebabkan tulang retak, tekanan berat pada tulang belakang, hingga melemahkan otot pernapasan dan berujung kematian.

Baca Juga:  Disdik Purwakarta Luncurkan "Tatanen di Bale Atikan", Gerakan Pendidikan Masa Depan

3. Penting sekali bagi kaum wanita untuk mendapatkan suntik TT sebelum menikah dan jangan pernah Anda abaikan.

Kenapa sebelum menikah? Alasannya setelah menikah, ketika pasangan melakukan hubungan suami istri pertama kalinya, umumnya alat kelamin wanita mengalami luka akibat robeknya selaput dara (meski tidak semua selaput dara robek akibat aktivitas seksual). Luka inilah yang bisa jadi jalan masuk bakteri penyebab tetanus. Nah, vaksinasi tetanus pada wanita yang hendak menikah pun akan meningkatkan kekebalan tubuh dari infeksi tetanus.

4. Suntik TT juga dianjurkan bagi ibu hamil (khususnya kehamilan pertama) untuk mewariskan antibodi terhadap infeksi tetanus pada bayi

Selain sebelum menikah, suntik TT juga dianjurkan bagi ibu hamil untuk mencegah risiko tetanus pada ibu serta janin di dalam kandungannya. Tak hanya itu, suntik TT juga menghindari kemungkinan risiko tetanus karena ketidaksterilan alat bantu persalinan, khususnya di klinik kecil di pedesaan, yang bisa memicu tetanus pada organ kewanitaan. Dan yang lebih penting lagi, suntik TT juga sangat penting untuk mewariskan antibodi pada sang bayi. Bukankah bayi selalu memiliki luka di pusarnya setelah lahir? Luka inilah yang bisa menjadi pintu masuk bakteri tetanus.

Baca Juga:  TB Hasanudin Imbau Tak Lakukan Kampanye Hitam

5. Agar terlindung dari bahaya tetanus, perhatikan waktu yang tepat untuk melakukan suntik TT

Setiap wanita yang akan (dan setelah) menikah perlu mendapatkan suntik TT ini sebanyak (total) 5 kali agar terlindung dari tetanus selama 25 tahun. Jadwalnya biasanya dimulai selambat-lambatnya 2 minggu sebelum menikah hingga sekitar 2 tahun sesudah itu secara bertahap. Berikut jadwal suntik TT berdasarkan Kemenkes RI, di antaranya:

  • TT 1: usahakan 2 minggu sebelum menikah agar ada waktu bagi tubuh untuk membentuk antibodi.
  • TT 2: sebulan setelah TT 1, efektif melindungi hingga 3 tahun ke depan.
  • TT 3: 6 bulan sesudah TT 2, efektif melindungi sampai 5 tahun berikutnya.
  • TT 4: 12 bulan pasca TT 3, lama perlindungannya 10 tahun.
  • TT 5: 12 bulan setelah TT 4, mampu melindungi hingga 25 tahun.

Sementara itu, bagi ibu hamil, kebanyakan dokter memberikan suntikan pertama pada kehamilan trimester ke tiga, biasanya pada usia kandungan 7 bulan dab suntikan ke dua diberikan setidaknya empat minggu setelah suntikan yang pertama.

Perlu dicatat bahwa suntik TT ini haruslah dilakukan saat Anda sedang dalam kondisi yang fit, tunda dulu jika sedang demam.

6. Di mana kita bisa melakukan suntik TT (sekaligus berapa biayanya) ya?

Suntik TT bisa dilakukan di rumah sakit, bidan, atau Puskesmas. Setelah selesai melakukannya, jangan lupa untuk minta surat keterangan bahwa Anda sudah melakukan vaksin. Surat ini bisa dilampirkan saat mengajukan persyaratan pranikah lainnya nanti. Soal biaya Anda tak perlu khawatir, Anda hanya cukup merogoh kocek 50 ribu rupiah saja, namun itu pun masih dapat kembalian kok!

7. Sayangnya, masih banyak orang yang khawatir akan kelayakan suntik TT termasuk efek sampingnya.

Sebelum melakukan program suntik TT, tentunya pemerintah termasuk pakar kesehatan juga para ulama telah menguji kelayakan suntik TT. Menurut pakar kesehatan, suntik TT ini nggak akan mempengaruhi kesuburan cewek seperti isu yang banyak beredar. Setelah mendapat suntik TT, umumnya Anda akan merasakan efek samping seperti bintil sementara, kemerahan, pembengkakan, dan rasa nyeri di tempat suntikan. Suntik TT tergolong halal dan aman bagi calon pengantin dan ibu hamil, pun sangat direkomendasikan untuk upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus.

Nah itulah tadi alasannya dan oleh karena itu Anda disarankan untuk membuang jauh-jauh alasan yang dapat membuat Anda malas, takut tak punya waktu untuk melakukan suntik TT demi kesehatan diri sendiri dan keturunanmu kelak. Singkirkan pula kekhawatiran bahwa ada manipulasi serum TT pada suntikan yang diganti dengan serum kontrasepsi oleh paramedis. Jika pun ada kejadian seperti ini, maka tergolong dalam tindakan pelanggaran kode etik kedokteran juga merupakan suatu tindak pidana.

Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat bagi Anda dan selalu pastikan ruang bersalin terjaga kebersihannya demi mencegah terpapar bakteri penyebab penyakit. (Fin)

Sumber artikel ini diambil dari Hipwee

Jabarnews | Berita Jawa Barat

Baca Juga:  Hindari Riba, Fintech Syariah Hadirkan Solusi