Ini Sebabnya Wanita Lebih Mudah Terkena Alzheimer Dibandingkan Pria

JABARNEWS | BANDUNG – Tak sedikit kaum pria yang terkena penyakit yang satu ini. Alzheimer adalah kumpulan gejala akibat kematian sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan yang dapat berakibat otak tampak mengerut dan mengecil. Selama ini Alzheimer identik sebagai penyakit yang menyerang orang tua. Saat ini risiko terjadinya Alzheimer meningkat seiring bertambahnya usia.

Umumnya seorang dapat terkena Alzheimer mulai usia 60 tahun. Gejala awalnya adalah gampang lupa hal-hal yang sering dilakukan dan hal-hal baru. Penderita juga mengalami disorientasi waktu dan kesulitan dalam fungsi kognitif kompleks seperti matematika atau aktivitas organisasi. Untuk menentukan adanya demensia atau pikun pada seseorang, diperlukan konfirmasi dengan tes neuropsikologi. Gejalanya termasuk adanya gangguan daya ingat dan kognitif.

Seseorang yang mempunyai riwayat keluarga Alzheimer, maka memiliki risiko tinggi mengidap penyakit tersebut. Kemungkinannya bisa semakin meningkat apabila kedua orang tuanya juga mengidap penyakit yang sama. Namun baru-baru ini, sebuah penelitian menyebut bahwa ternyata wanita lebih rentan terkena Alzheimer.

Baca Juga:  29 Perusahaan di Cianjur Disegel Terkait Izin

Dilansir dari BBC, sebuah penelitian terbaru mengisyaratkan selama 20 tahun terakhir, kasus demensia secara keseluruhan turun sebanyak 20 persen. Hal ini didorong sebagian besar oleh penurunan Alzheimer yang dialami pria di atas 65 tahun.Namun, tidak demikian halnya dengan wanita.

Para ahli mengatakan, kondisi ini mungkin terjadi karena kampanye kesehatan masyarakat menarget penyakit jantung dan merokok. Keduanya merupakan faktor risiko untuk Alzheimer. Saat ini pria cenderung menderita penyakit jantung di usia yang lebih muda dan merokok lebih banyak daripada wanita. Hasilnya, kampanye tersebut jadi lebih banyak membantu mencegah faktor-faktor risiko yang dialami pria daripada wanita. Sementara itu, faktor risiko lain penyakit ini misalnya, depresi yang lebih banyak menyerang wanita daripada pria.

Hal ini karena lebih banyak wanita yang mengalami depresi dan suasana hati yang tertekan. Depresi merupakan salah satu faktor kuat lain penyebab Alzheimer. Risiko lain yang memengaruhi wanita mudah mengalami Alzheimer adalah menopause bedah dan komplikasi kehamilan seperti preeklamsia.

Baca Juga:  Di Indonesia Sudah Ada Corona Varian Baru? Menkes: Kami Belum Tahu

Menurut Maria Teresa Ferretti, peneliti biomedis di bidang penyakit Alzheimer di Universitas Zurich mengungkapkan bahwa pencegahan penyakit ini berdasarkan jenis kelamin bisa dimulai dengan memiliki lebih banyak informasi ini tentang faktor risiko khusus wanita.

Kelompok Advokasi Proyek Otak Wanita (WBP), yang didirikan oleh Santuccione-Chadha, Ferretti dan Schumacher serta ahli kimia Gautam Maitra, baru saja menerbitkan ulasan utama yang menganalisis literatur ilmiah selama satu dekade tentang Alzheimer. Mereka merevisi data yang ada dan untuk pertama kali mengurutkannya berdasarkan jenis kelamin.

“Perbedaan paling jelas yang muncul adalah pada tampilan dan perkembangan gejala kognitif dan psikiatri antara pria dan wanita penderita Alzheimer. Berdasarkan penelitian baru ini kami dapat merancang hipotesis baru dan mencari tahu cara-cara baru untuk meningkatkan perawatan pasien,” ujar Ferretti.

Secara umum, ada beragam faktor risiko penyebab Alzheimer. Beberapa di antaranya adalah trauma kepala serius, proses penuaan, post-menopause, defisiensi estrogen, riwayat keluarga, meningkatnya homosistein serum, dan lain-lain.

Baca Juga:  66 Kali Gempa Susulan Guncang Lombok, Korban Bertambah

Sampai saat ini Alzheimer belum dapat disembuhkan secara total. Namun, ada beberapa obat yang dapat mengurangi gejala dan menghambat perkembangan penyakit ini seperti levodopa, obat antidepresan, anticemas, antipsikotik, dan lain-lain. Sementara itu salah satu faktor yang dapat menurunkan kemungkinan penyakit ini adalah pemberian Estrogen Replacement Therapy lebih awal pada masa menopause.

Seiring bertambahnya usia, penurunan daya ingat memang umum terjadi. Meskipun Alzheimer lebih rentan menyerang wanita, namun tidak menutup kemungkinan juga dialami oleh pria. Untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini saat usia lanjut, Anda perlu memahami cara penanganan Alzheimer.

Demikianlah tadi sedikit penjelasannya mengapa wanita lebih rentan terkena Alzheimer dibandingkan dengan pria dan semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi Anda. (Fin)

Sumber artikel ini diambil dari Klikdokter

Jabarnews | Berita Jawa Barat