Sanlat, Upaya Pelajar NU Purwakarta Cegah Faham Radikal Dikalangan Pelajar

JABAR NEWS | PURWAKARTA – Kegiatan Pesantren Kilat (Sanlat) selalu hadir mewarnai aktifitas positif yang tersuguh selama bulan Ramadhan. Seperti di Kabupaten Purwakarta, gabungan organisasi Pelajar Nahdatul Ulama (NU) yaitu Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta adalah salah satu organisasi yang mengadakan Sanlat di bulan Ramadhan ini.

Kegiatan Sanlat tersebut secara resmi dibuka oleh Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Plered, KH. Asep Saepuloh, pada Jumat, (09/06/2017) di Mesjid Assalam, Palinggihan.

Dalam sambutannya, Asep mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan pelajar NU tersebut, karena dengan Sanlat ini, minimal faham-faham kebangsaan bisa mulai ditanamkan sejak sedini mungkin.

Baca Juga:  Buang Sampah Sembarangan di Depok, 27 Orang Kena OTT

“Saya sebagai Ketua MWC NU Plered, atas nama Pribadi dan lembaga, sangat mengapresiasi atas segala program juga kegiatan yang sedang dijalankan pelajar NU khususnya di Plered,” tuturnya.

Asep menjelaskan, keberadaan organisasi pelajar NU seperti IPNU dan IPPNU harus bisa secara intens menggambarkan faham Kebangsaan, agar rasa cinta terhadap tanah air semakin nampak dan terlihat, salah satunya dengan mengadakan kegiatan Sanlat.

Kegiatan Sanlat RA/DTA Al-Hidayah Desa Gandasol. (Foto: Red)

Hal senada juga disampaikan Haqie selaku Ketua IPNU Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Plered, dimana Ia mengungkapkan diselenggarakannya Sanlat tersebut sebagai respon terhadap geliat faham radikal yang dewasa ini mulai mengancam kerukunan baik beragama maupun bersosial.

Baca Juga:  Polri Ungkap Identitas Terduga Teroris Yang Serang Mapolda Riau

“Sanlat yang kami laksanakan semata-mata bukan karena trend di bulan Ramadhan, melainkan tugas besar bagi kami untuk menyiapkan generasi-generasi yang bisa memahami secara utuh perjuangan bangsa Indonesia sehingga mampu merangsang rasa kecintaan yang tinggi terhadap tanah air Indonesia,” ungkapnya.

Haqie menerangkan, ancaman faham radikal adalah sesuatu yang kasat mata, dan mencegahnya adalah dengan menanamkan faham kebangsaan. Jika dalam NU dikenal dengan lima pilar prinsip ASWAJA yaitu, Tawasuth, Tasammuh, Tawajun, I’tidal dan Amar Maruf Nahi Munkar.

Ditempat yang sama, Ketua 2 Bidang Kaderisasi IPNU PAC Plered, Ali Ahmad Hudaya menambahkan, Sampai hari ini, selain titik fokus kegiatan di MTs Assalam, pihaknya juga mengadakan seluruh kegiatan Pesantren Kilat diberbagai titik, seperti di Gandasoli, Anjun, Kebon Kolot, Desa Plered, DTA/TPA se-Kecamatan Plered dan tempat-tempat lain dengan jumlah peserta sekitar 800-an peserta.

Baca Juga:  Ternyata Ini Penyebab Terjadinya Kebakaran di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, Berawal dari Ruang VVIP

Dalam acara pembukaan Sanlat tersebut, turut hadir juga Ahmad Ziyad selaku Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Plered, jajaran Pengurus Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Purwakarta, Camat Plered, Rustaman Arifin, Muspika Kecamatan Plered dan segenap pengurus MWC NU Kecamatan Plered. (Haq)

Jabar News | Berita Jawa Barat