Walikota Tasikmalaya Siap Pasang Badan Dipanggil KPK

JABARNEWS | KOTA TASIKMALAYA – Walikota Tasikmalaya Budi Budiman siap pasang badan. Orang nomor satu di Kota Tasikmalaya itu mengaku siap dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu menyusul sejumlah aparat sipil negara (ASN)-nya yang diperiksa KPK terkait dugaan makelar kasus RAPBN.

’’Saya sebagai kepala daerah yang tunduk pada aturan hukum dan undang-undang, dan sebagai warga negara yang baik, saya siap jika memang dipanggil KPK terkait kasus suap tersebut,’’ kata dia, Jumat (10/8/2018).

Selain itu, Budi mengatakan, pihaknya memberikan proposal terkait pengajuan anggaran yang ikut diamankan saat operasi tangkap tangan KPK. Namun, pihaknya tidak melakukan praktik suap terkait penyampaian proposal usulan RAPBN Perubahan 2018 dan usulan 2019.

Baca Juga:  Soal Kerawanan Pemilu 2024, Begini Strategi Bawaslu Cianjur

’’Tidak ada suap, itu kan proposal usulan saja, kami masukan enggak apa-apa. Kebetulan saja pas OTT ada proposal dari Kota Tasikmalaya dan kota-kota lainnya,’’ katanya.

Sebelumnya, sejumlah PNS di Kota Tasikmalaya dipanggil KPK sebagai saksi untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus OTT dugaan suap terkait usulan dana perimbangan daerah pada RAPBN-P 2018, Yaya Purnomo.

Dalam hal ini diketahui, Yaya Purnomo bersama sembilan orang lainnya ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Jumat (4/5/2018) lalu di kawasan Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Baca Juga:  Petugas Masih Cari Warga yang Tertimbun Longsoran di Lembang

Beberapa pihak yang dipanggil KPK yakni Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Cecep Zainal Kholis, Sekretaris Dinas PUPR Kota Tasikmalaya Adang Mulyana, Sekretaris Wali Kota Tasikmalaya Galuh Wijaya, Ajudan Wali Kota Tasikmalaya Pepi Nurcahyadi.

Menurut Keterangan salah Satu Pejabat dan ASN yang dipanggil KPK untuk menjadi saksi. Yakni Galuh wijaya kepada sejumlah awak media Rabu (08/08/2018). Dirinya membenarkan telah menjadi saksi di KPK, Namun,  Kata ia, pemanggilannya itu berkaitan dengan kasus OTT Pejabat di Kementrian Keuangan Yaya Purnomo.

Baca Juga:  Atalia Praratya Dorong Kader Posyandu Fokus Tingkatkan Kualitas Hidup Anak

“Setelah OTT ada penggeledahan entah di rumahnya, mobilnya, atau di kantornya saya kurang tahu. Namun setelah penggeledahan oleh KPK ditemukan beberapa usulan APBN-P 2018 dari beberpa daerah bukan tasik saja, “ ungkap Galuh yang kini menjabat Kasubag Umum di Kota Tasikmalaya.

Maka, untuk alasan kenapa dirinya dipanggil jadi Saksi di KPK. menurutnya, ini berkaitan dengan jobdesk nya dulu ketika menjadi Sekpri Walikota Tasikmalaya. (Yud)

Jabarnews | Berita Jabar