Pemkot Ingin Perbanyak Kawasan Bebas Sampah Di Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan memaksimalkan keberadaan pasukan Gorong-gorong Bersih (Gober). Nantinya, pasukan ini bukan hanya melakukan bersih-bersih sampah, tapi juga memiliah sampah-sampah dari sumbernya.

’’Kita upayakan masalah sampah ini, selesai di sumbernya. Memang dibutuhkan kemauan. Gober akan diberdayakan memiliki kemauan memilah-milah sampah,’’ kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Mohamad Salman Fauzi.

Hal itu diungkapkan Salman saat meninjau kawasan bebas sampah (KBS) di RW 09, Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Senin (13/8/2018). Selain pengolahan sampah, pihaknya juga akan membuat biodigester berbagai skala untuk pemenugan kebutuhan kewilayahan.

Baca Juga:  Sekda DKI Jakarta Sebut Monas Belum Pernah Diresmikan Presiden

Biodigester adalah suatu sistem yang mempercepat pembusukan bahan organik. Darinya terbentuk biogas dan senyawa-senyawa lain yang dihasilkan melalui pembusukan anaerob. Biogas tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar memasak, memanaskan, pembangkit listrik, juga menjalankan mesin.

’’Berdasarkan arahan pak wakil walikota (Oded M Daniel, red), kita berencana membuat biodigester komunal untuk skala RW, kelurahan, dan kecamatan. Kita akan hitung kebutuhannya. Intinya tidak akan sebesar alokasi anggaran dari TPS Ke TPA. Kita alihkan bertahap dengan mengelola sampah tadi,’’ ujar Salman.

Baca Juga:  Bikin Tegang! Ini Pengakuan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciamis

Sementara itu Wakil Walikota Bandung, Oded M Danial terus mendorong hadirnya KBS di Kota Bandung. Kawasan ini nantinya bersinergi dengan taman-taman di kewilayahan Kota Bandung.

’’Program satu taman satu RW ini bisa bersinergi dengan Kawasan Bebas Sampah. Bukan hanya taman, kantor RW juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat pengolahan sampah seperti di Kelurahan Sukaluyu ini,’’ ungkap Oded.

KBS Sukaluyu, kata dia, bisa menjadi role model bagi wilayah lain. Sebab KBS Sukaluyu melibatkan peran komunitas yaitu Yayasan Pengembang Biosience dan Bioteknologi (YPBB) yang bermitra dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung.

Baca Juga:  Massa Aksi di Depan Gedung DPRD Jabar Membubarkan Diri

’’Alhamdulillah di Sukaluyu ini mereka sudah mengelola dan memilah sampah dengan baik. Ini dibuktikan dengan 58 persen warga yang sudah patuh memilah sampah,’’ puji Oded.

Oded menilai, KBS Sukaluyu layak menjadi contoh untuk wilayah lain terkait pengelolaan sampah. Sampah rumah tangga bisa jadi alternatif untuk kebutuhan rumah tangga lewat energi biodigester dan pupuk kompos, termasuk berbagai manfaat lainnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat