Jelang Idul Adha, Distan Kabupaten Tasik Semakin Waspada

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Jelang Idul Adha 1439 H, Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya terus melakukan pemantauan hewan kurban. Dinas Pertanian melakukan inspeksi ke seluruh pedagang hewan kurban yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (14/8/2018).

Inspeksi ini dilakukan untuk mengetahui hewan-hewan kurban yang layak. ’’Ya dengan seperti ini (Inspeksi pedagang kurban, red), kami bisa memastikan hewan-hewan yang layak dikurbankan,’’ kata Kasi Kesehatan Masyararakat Veteriner Kesmavet Dinas Pertanian Heri Kusdiana saat ditemui usai pemeriksaan.

Baca Juga:  Mencoba Kabur, Bandar Narkoba di Sergai Ditembak Polisi

Ia pun melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban satu per satu. Mulai dari kondidi gigi, kuku, air liur, hingga mata sapi. Alhasil, pihaknya tidak menemukan seekor hewan kurban yang tidak layak kurban.

’’Penyisiran pemeriksaan hewan kurban ini kita lakukan sejak 6 Agustus. Rencananya, penyisiran ini akan terus dilakukan hingga H-1 Idul Adha atau tanggal 21 Agustus,” paparnya.

Setiap hewan kurban yang lulus pemeriksaan, kata dia, akan diberikan tanda atau pin. Kesehatan hewan kurban juga meliputi pemeriksaaan fisik yang masuk dalam syarat pemeriksaan. Hal ini juga akan mempermudah pembeli dalam memilih hewan kurban.

Baca Juga:  Polda Jabar Tangkap Sejoli Pelaku Penghinaan Polisi di Purwakarta

’’Namun untuk sapi betina produktif, kami tidak berikan pin. Karena memang dilarang untuk dijual. Dan kita juga sarankan kepada penjual untuk mengembalikan kepada peternak,’’ Tegasnya

Heri mengatakan, pihaknya sampaii dengan saat ini tidak menemukan hewan kurban yang tidak layak jual. Namun ia mengaku belum bisa berlega hati, sebab belum seluruh hewan kurban yang ada di Kabupaten Tasikmalaya dilakukan pemeriksaan.

Baca Juga:  GS Battery Buka Loker Posisi Operator Produksi, Kriterianya Ini Saja

Pemeriksaan tersebut, kata Heri, bukan hanya ketika hewan kurban akan dijual. Namun, pasca disembelih, pihaknya juga akan melakukan pengecekan kembali.

’’Jadi pemeriksaan itu dilakukan pula setelah disembelih. Sebab kami khawatir ada daging kurban yang tidak layak dikonsumsi masyarakat,’’ tutur Heri. (Yud)

Jabarnews | Berita Jabar