JABARNEWS | JAKARTA – Indonesia patut bangga akan Yeni Siti Rohmah yang merupakan atlet andalan tim Indonesia di cabang squash Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Mengikuti jejak sang ibu tercinta dan juga kakaknya yang merupakan mantan atlet squash, prestasi atlet kelahiran 16 Juni 1990 ini tak perlu diragukan lagi.
Cicih Sumarni, ibunda Yeni merupakan mantan atlet squash era 1980 hingga 1990-an yang pernah menjadi juara nasional.
Selain sang ibu, kakak Yeni, Kusnadi juga seorang atlet squash. Kusnadi menjadi bagian dari tim squash Indonesia yang bertanding di SEA Games Kuala Lumpur 2001.
Yeni mulai mengenal squash karena selalu diajak ibu dan kakaknya saat mereka berlatih. Awalnya Yeni tidak pernah bercita-cita menjadi atlet squash, namun karena bujukan ibunya, akhirnya ia mulai serius berlatih squash di usianya beranjak 12 tahun.
Pada tahun 2002 silam, Yeni mengikuti pekan olahraga daerah (Porda) di Indramayu. Penampilan perdananya tersebut tidak mengecewakan dengan menyabet medali emas nomor beregu.
Lalu pada 2003, dia memperkuat tim Jabar pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Palembang 2004. Di ajang ini, Yeni menyumbang medali perak nomor beregu.
Setahun kemudian, Yeni menjalani debut internasional pada Kejuaraan Asia kelompok umur di Kuala Lumpur, Malaysia dan meraih medali emas nomor perorangan.
Pada PON 2008 di Kalimantan Timur, Yeni menyumbang medali emas nomor beregu dan perak nomor perorangan. Dia berhasil menyandingkan emas nomor perorangan dan beregu pada PON Riau 2012.
Ia terus mengukir prestasi di cabang olahraga squash dengan meraih medali perak nomor beregu di SEA Games Singapura (2015). Setahun kemudian dia menyumbang medali emas nomor perorangan dan beregu di PON Jawa Barat (2016).
Berikut di bawah ini adalah prestasi atlet squash Yeni Siti Rohmah, di antaranya:
- 1 emas dan 1 perak PON Kaltim 2008
- 2 emas PON XVIII Riau (2012)
- 1 perak SEA Games Singapura (2015)
- 2 emas PON Jawa Barat (2016)
Sumber artikel ini diambil dari Nawala KSP
Jabarnews | Berita Jawa Barat
