Gebyar Kemerdekaan Di Cisantri Purwakarta

MENJELANG hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan ke-73 Indonesia, berbagai persiapan dilakukan untuk memeriahkan hari yang istimewa tersebut.

Untuk memperingatinya, setiap kota di Indonesia memiliki cara sendiri. Selain identik dengan upacara, hari spesial ini juga dimeriahkan oleh lomba-lomba khas 17 Agustus.

Biasanya lomba yang paling ditunggu-tunggu adalah lomba panjat pinang. Selain mendapat hadiah lebih banyak, tingginya tiang yang dipanjat juga menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga:  Lima Tempat Wisata Pangandaran Cocok Dikunjungi Saat Liburan Lebaran

Tak hanya panjat pinang, perlombaan tersebut antara lain makan kerupuk dan balap karung.

Bukan sekadar lomba, panitia peringatan HUT kemerdekaan RI di  kp.Cisantri, Des. Cilandak, Kec.Cibatu, Kabupaten Purwakarta, yang mengusung tajuk Gebyar Cisantri, biasanya juga menyiapkan hadiah untuk para pemenangnya. Lelaki maupun perempuan dewasa serta anak-anak juga ikut berpartisipasi.

Meski kerap dilakukan hampir setiap tahun, tak banyak masyarakat Indonesia yang sadar asal mula tradisi perayaan 17 Agustus tersebut. Ternyata beberapa jenis perlombaan sebenarnya memiliki sejarah dan filosofi tersendiri.

Baca Juga:  Ikut Musda HIPMI, Satgas Covid-19 Purwakarta: Segera Lapor ke Puskesmas

Namun, hingga kini tidak diketahui siapa tokoh pelopor di balik tradisi perlombaan untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia tersebut. Pastinya perlombaan 17 Agustus mulai sering dilakukan sekira 1950-an.

“Perlombaan yang sering kita rayakan itu merupakan peninggalan dari masa Belanda, terutama dari zaman penjajahan Jepang yang ditambah dengan aneka lomba baru,” ujar Ade Faturrahman, pengerak pemuda di Cisantri.

Baca Juga:  DPR Yakin Jika Presiden Berikan Amnesti Baiq Nuril

Hingga hari ini, lomba-lomba tersebut masih hadir dan mendapat banyak antusias dari masyarakat. Semoga perayaan lomba 17 Agustus ini tak akan luput oleh zaman. Merdeka! (A. Sulastri)

Jabarnews | Berita Jawa Barat