Waspada Hernia, Sembelit Setelah Operasi Caesar

JABARNEWS | BANDUNG – Seperti kita ketahui, bahwa hernia adalah komplikasi melahirkan caesar yang cukup jarang terjadi. Hernia yang terjadi setelah melahirkan caesar disebut dengan hernia insisional. Hernia terjadi ketika bagian dari organ atau jaringan (seperti bagian dari usus) menonjol ke daerah-daerah yang tidak biasa sehingga akan terlihat benjolan di daerah tersebut. Lalu, apa saja gejala hernia insisional yang bisa terjadi setelah operasi caesar?

Ada beberapa gejala utama dari hernia insisional, yaitu munculnya benjolan dekat atau menempel pada tempat sayatan bedah. Benjolan biasanya memiliki warna yang sama dengan kulit. Ukuran benjolan bisa sekecil anggur atau bisa juga sangat besar. Hernia bisa berubah tempat atau bertambah besar seiring waktu.

Hernia tidak selalu segera muncul setelah melahirkan caesar, melainkan dapat muncul setelah bertahun-tahun setelah operasi. Jika ini yang terjadi, benjolan akan terlihat sepanjang bekas sayatan.

Baca Juga:  Daftar Lagu-lagu Hits Bob Tutupoly, Kalian Suka Salah Satunya?

Benjolan dari hernia ini biasanya lebih terlihat ketika:

  • berdiri tegak
  • melakukan aktivitas fisik, seperti mengangkat benda di atas kepala Anda
  • batuk

Perlu Anda ketahui bahwa hernia insisional dapat menyebabkan rasa sakit dan menganggu, terutama jika benjolan di perut terlihat jelas.

Hernia insisional juga memengaruhi daerah sekitar perut sehingga dapat menyebabkan sakit perut. Ini termasuk mual dan bahkan muntah. Sembelit adalah gejala lain karena hernia dapat menyebabkan usus keluar dari tempatnya. Ini membuat gerakan usus lebih sulit.

Sebuah penelitian di tahun 2014, yang dilakukan dari 642.578 wanita di Australia menemukan bahwa hanya 0,2 persen peserta yang membutuhkan operasi hernia.

Penelitian lain tahun 2014 di Denmark yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One, melaporkan bahwa diperkirakan 0,2 persen wanita yang menjalani operasi caesar membutuhkan operasi hernia dalam 10 tahun. Risikonya lebih tinggi dalam 3 tahun pertama setelah persalinan.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa wanita yang memiliki sayatan garis tengah (atas dan bawah) lebih mungkin memiliki hernia setelah operasi caesar daripada wanita dengan sayatan melintang (sisi ke sisi). Setengah dari hernia yang terjadi setelah operasi caesar menimbulkan gejala pada tahun pertama.

Hernia insisional jenis ini adalah tipe hernia ventral, yang berarti hernia membesar melalui otot perut. Hernia ini menyumbang 15 hingga 20 persen dalam kasus hernia.

Anda mungkin memerlukan pengobatan untuk efek samping dari hernia yang kompleks, seperti perforasi usus atau infeksi. Kondisi ini mungkin memerlukan operasi tambahan, antibiotik, atau perawatan di rumah sakit.

Operasi pengangkatan hernia darurat membutuhkan anestesi umum. Jika hernia belum terlalu parah, anestesi lokal yang biasanya akan diberikan. Hal ini tergantung pada jenis dan letak hernia yang dimiliki.

Seorang ahli bedah dapat melakukan pengangkatan hernia melalui operasi terbuka atau laparoskopi. Dalam operasi terbuka, dokter akan melakukan pemotongan di perut. Sementara, operasi laparoskopi dilakukan menggunakan sayatan kecil, yang cenderung akan sembuh lebih cepat.

Itulah tadi sedikit ulasan menganai sembelit setelah operasi caesar. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat bagi Anda. (Fin)

Sumber artikel ini diambil dari Hellosehat

Jabarnews | Berita Jawa Barat

Baca Juga:  SuperApps Sapawarga, Aplikasi Pelayanan Publik di Jabar