Integrasi Megapolitan Jabodetabek Dan Bandung Butuh Ini

JABARNEWS | KAB. BOGOR – Penyatuan Metropolitan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) dengan Bandung memerlukan pembagian fungsi wilayah yang jelas. Kedua wilayah beserta daerah yang termasuk di dalamnya itu dibuat terintegrasi satu sama lainnya dalan satu lembaga khusus.

Pakar perencanaan pembangunan daerah, Yayat Supriatna, mempertanyakan peran masing-masing pusat wilayah megapolitan tersebut.

“Bandung akan berperan sebagai apa dan Jakarta sebagai apa. Apa fungsi yang bisa diredistribusikan dari Jakarta ke Bandung,” katanya, dikutip Pikiran Rakyat, Senin (3/9/2018).

Baca Juga:  PPKM Darurat, Pelatih Persib Tunggu Keputusan Resmi PSSI dan LIB Soal Liga 2021

Untuk itu, Yayat menyarankan pembentukan dewan megapolitan untuk mengintegrasikan keduanya. Ia menyebutkan sedikitnya lima bidang yang harus diintegrasikan oleh lembaga tersebut yakni sistem transportasi, pembangunan pemukiman, pengelolaan sumber daya alam, pengolahan sampah, air dan sebagainya, hingga pembentukan kelembagaan.

Sistem pengelolaan serupa telah diterapkan di wilayah Jabodetabek, meski masih secara parsial. Seperti halnya di bidang transportasi yang ditangani Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek. Yayat menyarankan dewan megapolitan segera dibentuk.

Baca Juga:  Ternyata Ini Manfaat Ketan hitam Bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Melawan Kanker Dan Penyakit Jantung

Lembaga terkait diminta lebih menyoroti perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi yang lebih efisien.

“Kalau tidak menawarkan efisiensi, penggabungan dua megapolitan itu tidak akan menjadi daya tarik,” kata Yayat.

Menurutnya, penggabungan dua megapolitan akan menjadi yang terbesar di dunia. Sehingga, membutuhkan sarana transportasi berteknologi tinggi untuk memangkas jarak tempuh yang panjang. Seperti jaringan ketera cepat yang bisa menempuh waktu perjalanan 30 menit dari Jakarta ke Bandung dan sebaliknya.

Baca Juga:  Setelah Sarimukti, di Cipatat Bakal Ada Tempat Sampah 20 Hektare

Selain itu, pemerintah perlu mempertimbangkan pembangunan jaringan jalan raya tanpa hambatan yang menyambungkan kedua metropolitan, seperti jaringan di Malaysia. Menurutnya, pemerintah bisa mempertimbangkan pembangunan jaringan tersebut melalui wilayah Sukabumi dan Cianjur sebagai jalur alternatif. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat