BNPT: Masalah Terorisme Adalah Masalah Dalam Negeri

JABAR NEWS | BANDUNG – Seperti kata Bung Karno, perjuangan kita akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri, bukan penjajah, bukan bangsa lain tetapi bangsa Indonesia sendiri.

Mungkin kalimat inilah yang cocok untuk menggambarkan kondisi Indonesia saat ini dengan merebaknya pemahaman radikalisme dan aksi-aksi terorisme yang terus terjadi.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI R Gautama Wiranegara, saat menghadiri acara Deklarasi Anti Radikalisme di Graha Sanusi Unpad Bandung, Jumat (14/07/2017).

Baca Juga:  Lagi Soal Bapenda Purwakarta, Kini Diperiksa Soal Jual Beli Tanah Kuburan

“Masalah terorisme adalah masalah dalam negeri, itulah yang kita hadapi saat ini, “ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini banyak ditemukan pelaku terorisme mendapatkan pemahaman radikalisme dari internet dan media sosial yang secara kasar diserap dan dipahami oleh mereka.

Baca Juga:  Bupati Purwakarta: Galian Tanah di Sukatani Tidak Berizin

“Pelaku teror saat ini bukan atas perintah pimpinannya melainkan atas pemikiran radikal yang dipahaminya sendiri,” katanya.

Untuk itu, BNPT memandang perlu adanya kerjasama dengan masyarakat untuk mencegah meluasnya pemahaman radikalisme karena pelaku terorisme memiliki kemampuam dengan mudah untuk mempengaruhi orang untuk berbuat radikal.

“Perlu adanya kegiatan edukasi yang melibatkan berbagai pihak untuk permasalahan ini. Memaksimalkan peran dan fungsi perguruan tinggi sebagai tempat pembelajaran tentunya merupakan hal yang sangat perlu dilakukan,” tutupnya.

Baca Juga:  Sandiaga Uno Minta Masyarakat Berwisata di Dalam Negeri

Deklarasi Anti Radikalisme ini sendiri diikuti oleh 44 Perguruan Tinggi se-Jawa Barat yang berkomitmen untuk bahu membahu bersama pemerintah untuk menangkal radikalisme khususnya dilingkungan akademisi. (Nur)

Jabar News | Berita Jawa Barat