Surat Ira Rianti: Purwakarta Tidak Lagi Kota Kecil Di Antara Bandung-Jakarta

Kepada

Yth. Ibu Anne Ratna Mustika

di Purwakarta

Assalaamu’alaikum Warahmatullaah Wabarakaatuh.

Sampurasun.

Saya sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang menyelenggarkan Lomba Menulis Surat Untuk Bupati Anne Ratna Mustika. Melalui media ini, masyarakat yang diwakili oleh pelajar SMK/SMA sederajat dan Mahasiswa, dapat meyalurkan aspirasinya mengenai perkembangan Purwakarta 10 tahun ke belakang dan penyampaian saran untuk kemajuan Purwakarta mendatang.

Alhamdulillaah, saya sudah tinggal di Purwakarta lebih dari 20 tahun dan dapat merasakan perkembangan Purwakarta dari tahun ke tahun. Sejak kecil saya, adik dan ibu sering berjalan-jalan sehingga tahu betul kondisi Purwakarta.

Saya ingat dulu Situ Buleud, Alun-alun Purwakarta dan Situ Wanayasa masih sangat tidak tersentuh pemerintah. Situ Buleud masih berpagar pendek, pagar pembatas jalan seadanya dan saya ingat toilet umum sangat kotor sekali. Alun – alun digunakan sebagai tempat menjajakan dagangan dengan tidak memerhatikan tata kelola lingkungan. Dulu, nama Purwakarta tidak dikenal. Bahkan sering dikaitkan dengan Purwokerto.

Kemajuan Purwakarta selama 10 tahun terakhir terhitung dari hari ini berkembang dengan sangat luar biasa. Bermula dari perbaikan tata kelola dan tata ruang, kebudayaan, hingga pendidikan. Jika saya sebutkan satu persatu maka tulisan ini akan menghabiskan banyak kertas.

Saya sangat mengapresiasi Situ Buleud yang perbaikannya dilakukan secara terus menerus. Awalnya, saya jengkel dan bertanya-tanya kenapa Situ Buleud terus melakukan renovasi karena saya sering lari pagi di akhir pekan sehingga tahu betul perkembangannya. Saya amati dari waktu ke waktu dan akhirnya saya dapat tersenyum hari ini.

Saya sangat apresiasi, Situ Buleud kini menjadi Taman Sri Baduga dengan air mancur dan lighting performance menyerupai Sentosa Singapura. Alun-alun diubah menjadi wajah Purwakarta yang berbudaya dan beberapa gedung dapat digunakan sebagai sarana pendidikan.

Saya seorang mahasiswa dan beberapa kali mengadakan dan menghadiri kegiatan di gedung yang bertempat di Alun-alun. Belum lagi perbaikan jalan raya, pembangunan gedung-gedung dinas berkarakter, renovasi pasar, kebijakan penataan pedagang kaki lima, pengadaan wisata kuliner membuat masyarakat awam memiliki arah pemikiran, “Bentuk Pemerintah Itu Terasa Ya”.

Peralihan kepemimpinan dilakukan tahun ini. Hal ini biasa, karena Indonesia adalah negara demokrasi. Perlu adanya inovasi baru dari pemerintah yang membuat masyarakat selalu merasakan kinerja pemerintah.

Saya mengajukan saran berupa pengadaan tempat parkir yang terpusat baik itu di jalanan ramai maupun pinggiran jalan besar. Sebuah tempat parkir yang memutar dan keatas. Sistem ini tidak memakan tempat yang luas. Pengemudi yang memarkir kendaraannya di tempat paling atas dapat menggunakan lift. Dan untuk mencapai tempat yang dituju, masyarakat perlu jalan kecil dari parkiran.

Kondisi ini akan mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak membawa kendaraan pribadi. Adakan sosialisasi yang intens berupa jalan kaki pada jarak dekat dan bersepeda untuk jarak sedang. Ini akan berdampak besar bagi masyarakat dan lingkungan.

Beberapa kegiatan kampus membawa saya ke daerah pedalaman Purwakarta. Disana masyarakat masih bertani, berkebun dan beternak. Saya mengajukan kemajuan di ketiga bidang tersebut untuk daerah desa di Purwakarta. Mereka perlu diperhatikan dalam kesejahteraannya. Purwakarta istimewa karena kotanya juga sejahtera di desanya.

Opini saya mungkin sulit dilakukan. Tapi saya yakin jajaran pemerintah dapat mengkajinya menjadi lebih terkelola. Terbukti dari kinerja pemerintah yang mengubah Purwakarta menjadi istimewa. Saya optimis pemerintahan selanjutnya dapat mempertahankan yang sudah baik dan membawa Purwakarta menjadi lebih baik.

Saya berkuliah di politeknik swasta dan memperoleh beasiswa 100 persen dari PEMDA Purwakarta. Beberapa teman dan alumni juga memperoleh hal yang sama. Terima Kasih PEMDA Purwakarta atas kinerjanya selama 10 tahun ke belakang yang terasa hingga masyarakat. Purwakarta tidak lagi kota kecil diantara Bandung Jakarta. Kota ini menjadi harum karena kepala dan jajaran pemerintahannya bersinergi memenuhi tanggung jawabnya.

Terima Kasih atas kesediannya membaca tulisan saya. Mohon maaf jika adanya kekeliruan maupun tulisan yang menyinggung. Hal ini sebatas opini saya sebagai mahasiswa. Puwakarta selalu ISTIMEWA. Semoga sehat dan selamat menyertai para pembaca. Aamiin.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaah Wabarakaatuh.

Oleh: Ira Rianti Purnomo

Penulis adalah Mahasiswa Teknik Elektro di Politeknik Enjinering Indorama

Tuliskan Suratmu Di Jabarnews. Lomba Menulis Surat Untuk Bupati Anne Ratna Mustika “Tanda Kasih Untuk Purwakarta Istimewa” 1 s/d 22 September 2018

Selengkapnya di https://jabarnews.com/2018/09/jabarnews-gelar-lomba-menulis-surat-untuk-bupati-anne-ratna-mustika-catat-waktunya.html

Baca Juga:  Emil-Uu Inginkan Sekda Se-Jabar Responsif