Mila Fauzyah: Menyurati Ambu Seperti Menyurati Seorang Terkasih Yang Saya Idolakan

Assalamualaikum Wr.Wb

Sampurasun,

Dengan segala hormat penuh bangga,

Teruntuk Hj Anne Ratna Mustika (Ambu)

Ijinkan saya memperkenalkan diri, nama saya Mila Fauzyah kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Plered dan bertempat tinggal di Palinggihan Rt 07 04 Desa Palinggihan Kec.Plered, yang pada kesempatan kali ini mempunyai beberapa harapan kepada Ambu sebagai Bupati terpilih yaitu melalui tangan tulus dan pola pikir ambu yang sangat luar biasa bisa Meningkatkan nilai-nilai kearifan lokal Purwakarta dalam rangka menghilangkan Westernisasi.

Ambu yang saya banggakan,

Sebelumnya saya ingin bercerita, mengenai keinginan saya sejak dulu untuk bisa beraspirasi tentang Purwakarta yang berkarakter serta istimewa meskipun saya hanya seorang pelajar. Pada saat itu, ambu bersilaturahmi kesebuah majlis taklim, saya penuh harap untuk bisa berbincang dan mengungkapkan segala bentuk aspirasi, kebanggaan serta apresiasi saya kepada Ambu karena keberanian Ambu mencalonkan Bupati Purwakarta.

Namun, sepertinya ada ruang yang membatasi hal itu dalam artian saya hanya seorang pelajar berstatus yatim yang hadir dalam pengajian tersebut dan saya hanya berada didepan gerbang sebuah majlis taklim menyaksikan pidato ambu mengenai keinginan ambu untuk melanjutkan 9 Program Purwakarta Istimewa, akan tetapi hal itu tidak menghentikan harapan saya untuk bisa mengungkapkan aspirasi itu di lain waktu yang berbeda. Kemudian, ketika saya membuka pesan whatsap mengenai info Lomba Menulis Surat Untuk Bupati Anne Ratna Mustika, saat itu pula saya sangat antusias, senang bercampur grogi layaknya saya akan menuliskan surat untuk seseorang terkasih yang saya idolakan, karena inilah waktu yang sangat tepat untuk menyampaikannya.

Ambu,

Berbicara masa kepemimpinan Bapak H.Dedi Mulyadi selama 10 tahun kebelakang bukanlah waktu yang sedikit. Itu tandanya saya berusia 7 tahun dan belum mengerti berkaitan apa itu pemerintahan, apa itu kemajuan kota. saya hanya bisa merasakan bahwa saya senang penuh tawa penuh kenangan pula karena sosok ayahlah yang pada saat itu hanya seorang supir angkot Plered Purwakarta mengenalkanku tentang indahnya Kota Purwakarta karena Cuma itulah cara ayah untuk mengajak saya liburan keliling kota Purwakarta sambil bekerja menjadi supir angkot. Namun kini ayah telah meninggal saat saya duduk di bangku kelas 4 SD.

Selain itu, masa 10 tahun kebelakang Bapak H Dedi Mulyadi melalui 9 program purwakarta Istimewa terutama saat masa jabatan 2013-2015 beliau mampu merealisasikannya mulai dari peningkatan kualitas hidup masyarakat,perlindungan jaminan kesehatan, pengembangan sistem berbasis kearifan lokal yang bernilai religiusitas, pengembangan di bidang pertanian, infrastruktur, pengembangan administrasi pemerintahan pengembangan program investasi, pengembangan sebagai kabupaten pariwisata, dan penguatan ekonomi masyarakat melalui pembangunan pasar tradisional.

Oleh karena itu, dari keberhasilan tersebut di atas saya merasa bahwa kemajuan dan perkembangan kota Purwakarta sangat jelas terlihat contoh realnya adalah saya mampu menikmati fasilitas jalan yang begitu nyaman pendidikan yang layak serta destinasi wisata murah Purwakarta sekalipun tidak ketinggalan. Saya tidak perlu jauh-jauh berlibur ke kota lain karena semua ada di Purwakarta.

Ambu yang saya banggakan,

Kecintaan saya terhadap Purwakarta ketika itu dimasa-masa bapak Dedi menjabat, membuat saya semakin bangga terhadap kinerja beliau dalam menata kota Purwakarta. Berbagai program demi peningkatan Purwakarta Istimewa sudah beliau galakkan selama 10 tahun tersebut. Namun di samping itu, mohon maaf sebelumnya perlu hal yang harus di telaah secara bersama-sama dari berbagai sisi dan pihak untuk menyikapi mirisnya pengaruh Westernisasi terhadap kalangan remaja yang rata-rata usianya tidak jauh dengan usia saya.

Miris ketika para remaja yang mulai terpengaruh oleh kegiatan yang mengarah kepada westernisasi atau kalimat jelasnya adalah proses dimana masyarakat berada dalam pengaruh atau mengadopsi budaya Barat dalam berbagai bidang seperti gaya hidup, pakaian bahasa, alphabet, agama dan nilai-nilai.

Yang Lebih mengecewakannya lagi adalah remaja yang begitu piawai menganut budaya luar contohnya korea ketimbang pasih membaca Qur’an atau rajin mengamalkan nilai-nilai religiusitas. Hal tersebut bagi saya sangat bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal utamanya yang ada di Purwakarta.

Jangan sampai nilai-nilai budaya sunda mulai dilupakan dan nilai-nilai spiritual mulai ditinggalkan meskipun pada saat itu dalam 9 program purwakarta Istimewa yang bapak dedi galakan adalah salah satunya pengembangan nilai-nilai kearifan lokal berbasis religiusitas mulai dari penerapan Baca tulis Qur’an atau disingkat BTQ di setiap Sekolah. Hanya saja hal tersebut masih saya rasakan kurang efektif terlebih ketidakseimbangan peran pengajar BTQ tersebut terhadap siswanya dan ini yang perlu diperhatikan oleh kita semua dalam rangka kemajuan kedepannya.

Oleh karena itu, berbicara demi kemajuan Purwakarta kedepan melalui Program lanjutan Purwakarta Istimewa dibawah pimpinan Ambu Anne Ratna Mustika saya sangat berharap pada langkah pertama program ambu tersebut melalui peningkatan pelayanan pendidikan yang harus terintegrasi melalui SD, SMP dan SMA berbasis pengajaran al-Qur’an dan Kitab Kuning, sebaiknya ada ruang khusus penerapan nilai-nilai spiritual dalam bentuk apapun yang lebih efektif lagi selain penerapan BTQ khususnya di tingkat SMA dengan tujuan untuk mengurangi bahkan menghilangkan proses westernisasi yang sudah terjadi saat ini.

Karena secara realitanya remaja adalah fase dimana sangat mudah untuk terpengaruhi untuk itu kekhawatiran saya terhadap menjamurnya budaya luar yaitu K-POP terhadap remaja harus sesegera mungkin melalui wadah atau ruang yang lebih tepat lagi. Tanpa mengurangi rasa hormat saya, harapan tersebut mampu direalisasikan oleh ambu demi kelanjutan kedepannya selama ambu menjadi Bupati.

Hormat Saya

Mila Fauzyah

Siswi kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Plered

Wassalamualaikum Wr.Wb

Haturnuhun, Mbu.

Tuliskan Suratmu Di Jabarnews. Lomba Menulis Surat Untuk Bupati Anne Ratna Mustika “Tanda Kasih Untuk Purwakarta Istimewa” 1 s/d 22 September 2018

Selengkapnya di https://jabarnews.com/2018/09/jabarnews-gelar-lomba-menulis-surat-untuk-bupati-anne-ratna-mustika-catat-waktunya.html

Baca Juga:  Jabat Kepala Kemenag Kabupaten Purwakarta, Ini Langkah Munawir