Surat Sheta Regina Ningrum: Selamat Berjuang Ambu Untuk Purwakarta Tercinta

Kepada

Yth. Ambu Anne Ratna Mustika Bupati Kabupaten Purwakarta di Purwakarta, Jawa Barat

Salam sejahtera,

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini selalu ada campur tangan yang Maha kuasa. Bila Allah sudah berkehendak, tidak satupun manusia kuasa mencegahnya.Barangkali yang demikian itu ya Ambu yang dinamakan “takdir”. Takdir yang kata orang-orang tua dahulu “suratan tangan” surat yang ada digenggaman tangan, surat yang isinya “amanah”. Lalu dengan fikiran, hati dan tangannya itulah ia tunaikan “amanah”. Amanah yang diemban seseorang dalam hidupnya sejatinya itulah “jati diri” orang tersebut.

Kini giliran Ambu dititipkan “amanah” sebagai pemimpin di Kabupaten Purwakarta yang begitu banyak diberi keberkahan oleh tuhan. Alam yang begitu indah, warisan leluhur berupa budaya yang arif, penduduk yang multi etnis merupakan potensi besar yang harus senantiasa dijaga keberadaannya sekaligus diberdayakan.

Mengurus Kabupaten Purwakarta seluas 971,72 km² atau setara 2,81 % luas wilayah Provinsi Jawa Barat memang tidaklah mudah, butuh perjuangan terus menerus, kerja keras dan kerja cerdas serta kerja sama antar sektor aparatur pemerintah juga kerja sama dengan pihak swasta asing maupun domestik serta keterlibatan/partisipasi masyarakat secara luas akan turut mendukung terciptanya pembangunan kearah perubahan yang lebih baik.

Artinya kerjasama adalah sesuatu yang “mutlak” dilakukan. Tanpa kerjasama dan koordinasi antar sektor di lapangan memungkinkan terjadinya “benturan” dalam proses pembangunan itu sendiri. Masing masing pihak berjalan sendiri-sendiri.

Keberadaan Ambu di kursi pimpinan sebagai kepala daerah merupakan sosok pemimpin yang dikehendaki rakyat. Realita raihan jumlah suara 218.492 melalui hasil penghitungan suara Pilkada-Pilbup Juni 2018 lalu membuktikan bahwa jumlah suara “majority” ada ditangan Ambu Anne dan Bpk H. Aming sebagai pasangan bupati.

Artinya tampilnya Ambu sebagai orang nomor satu di Purwakarta jelas mendapat banyak dukungan. Eksistensi pemerintah yang mendapat dukungan publik tentu akan lebih leluasa menciptakan iklim pembangunan yang kondusif. Disadari memang pro-kontra selalu ada. dalam perjalanan politik dibelahan bumi manapun mengalami hal yang sama, hal yang wajar terjadi.

Justru kepiawaian “mengambil hati” pihak-pihak yang berseberangan kemudian menjadi keberpihakan “positif” pada pemerintah merupakan “seni” tersendiri dalam mengatur, mengelola dan membangun kabupaten yang sama-sama kita cintai ini. Hakikat pembangunan itu sendiri bertujuan menciptakan kehidupan bermasyarakat yang merdeka dalam arti luas, mandiri, sejahtera (jasmani dan rohani) yang berkeadilan.

Dua periode masa pemerintahan sebelumnya (2008-2013) dan (2013-2018) dibawah komando Bpk. H. Dedi Mulyadi, SH Sudan begitu concern terhadap point-point penting pembangunan yang menitik beratkan pada pola-pola pembangunan kearah perbaikan. Artinya setiap pembangunan apapun harus diupayakan semaksimal mungkin dalam rangka mengeliminir dampak negatif yang mungkin timbul. Pembangunan yang dikakukan harus tetap bersinergi dengan lingkungan.

Pembangunan itu penting namun tetap berusaha maksimal dalam rangka pelestarian lingkungan. Hal mendasar lainnya yang menyangkut hajat hidup rakyat juga menjadi point penting, memperkuat ekonomi rakyat merupakan sebuah keharusan (ekonomi rakyat kuat pemerintah pun dengan sendirinya akan menjadi kuat). Harapan saya “entry point” penting yang sudah dirintis pemerintahan terdahulu akan terus digelorakan, ditindak lanjuti dibarengi dengan tindakan nyata melalui agenda rencana program pembangunan yang di buat oleh pemerintah terpilih (periode 2018-2023).

Warisan pembangunan pemerintahan terdahulu seperti misalnya infrastruktur jalan yang sudah baik hendaknya tetap menjadi perhatian khusus pemeliharaannya mengingat fungsi pentingnya sebagai sarana penghubung, jalanan rusak, berlubang tidak jarang menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas, kemacetan bahkan menjadi faktor penghambat laju mobilitas perekonomian.

Isu penting lainnya semisal: kredit kepemilikan rumah murah termasuk kemudahan kelengkapan administrasi kepemilikan rumah warga kelas menengah kebawah. Biaya pendidikan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan warga, peningkatan program beasiswa pemerintah bagi siswa berprestasi tapi tidak mampu secara ekonomi.

Sampai kepada persoalan penanganan limbah rumah tangga juga limbah-limbah industri, analisa dampak lingkungan akibat limbah industri, ketersediaan alat pengangkut limbah (sampah). Perbandingan antara armada pengangkut sampah dengan kuantitas keberadaan sampah itu sendiri. Tempat penampungan limbah sementara, hingga tempat penampungan akhir (TPA) limbah atau mungkin pula adanya upaya pemanfaatan limbah/sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Ambu…. begitu banyak harapan-harapan yang kami sandarkan kepada Ambu. Maafkan kami Ambu……. kami tidak bermaksud membebani Ambu….. Apalagi menuntut secara berlebihan. Demi mengingat apa yang dikatakan oleh negarawan sejati Mr. John F Kennedy dalam pidatonya sebagai presiden Amerika Serikat ke-35, 20 Januari 1961 berbunyi : “Jangan tanyakan apa yang dapat negara perbuat untukmu tapi tanyakanlah apa yang dapat kamu perbuat untuk negaramu”. (Don’t ask what your country can do for you; ask what you can do for your country.”) Sungguh Ambu……. Kami jadi malu sendiri…..!!!!

Ambu…. ..agar kami bisa berbuat “sesuatu” untuk negeri ini……. Jadikan kami “mandiri” dengan program-program Ambu nanti…… Program-program keibuanmu yang menyentuh hati dan kalbu. Ambu yang sangat kami cintai…… Kami rakyatmu ada di kiri kananmu, dibelakangmu mensupportmu…… Memastikan “jati diri” menuju Purwakarta yang aman, sejahtera dan istimewa.

Selamat berjuang Ambu untuk Purwakarta tercinta…. Do’a kami menyertaimu………!!!!

Bait-bait puisi untuk Ambu Anne bupatiku…..

Pemimpinku

Saatnya…. Ambu..

Semua memang ada masanya

Segala sesuatu pasti berlalu

Waktulah yang merubah segalanya

Tapi waktu tak sendirian merubah segalanya

Ada kita dalam kubangan waktu Pemberi corak perubahan itu

Dulu bapak…… Sekarang Ambu….. Pemimpinku

Waktu jua yang menginginkannya

Satu pergi….. Lalu kedua datang

Kedua pergi…. Lalu ketiga datang

Datang dan pergi…. Terus bergulir…. Bergilir silih berganti

Entah untuk hitungan yang keberapa kali

Kini Ambu hadir diposisi yang pasti untuk Purwakartaku

Berdiri paling depan mewujudkan mimpi… Memastikan jati diri

Ya….. Purwakarta ingin seperti namanya yang istimewa

Istimewa di mata Tuhan dan rakyatnya

Ambu…….

Jangan pernah ragu melangkah atas nama cinta demi Purwakarta

Kami anak-anakmu ada disetiap ayunan langkah

Kami ada di kiri kananmu Kami ada di belakangmu Menjagamu….

Tapi kami tak hendak berada di depanmu

Karena ini waktumu…. Masamu…. Saatmu…

Mengukir-meneruskan kesan indah pendahulumu…

Untuk Purwakartaku

Kami ingin bergandengan tangan

Berjalan bersama…. Menyatukan langkah…. Memastikan langkah…. “Satu perahu”….

Menghalau rintangan dengan kebaikan… Menuju satu titik…..

Purwakartaku yang damai sejahtera dan istimewa di mata Tuhan dan rakyatnya

Aamiin

Oleh: Sheta Regina Ningrum, Pelajar SMAN 1 Purwakarta

Baca Juga:  KPK Dalami Aliran Dana Meikarta, Kemungkinan Ke Pilkada Jabar