Harga Terigu, Mie Naik, Pedagang Pasrah

JABARNEWS | BANDUNG – Hari ini rupiah bergerak di kisaran 14.891 per dolar AS hingga 14.915 per dolar AS. Semakin melemahnya rupiah atas dolar mulai berdampak pada kenaikan harga sembako.

Sembako yang mengalami kenaikan yakni yang menggunakan bahan baku impor. Secara otomatis ketika melemahnya rupiah atas dolar maka harga bahan impor akan mengalami kenaikan.

Menurut salah seorang pedagang sembako, Iqbal (24) mengatakan bahwa kenaikan harga disebabkan oleh melemahnya rupiah.

“Saya tanya ke distributor kenapa harganya pada naik, kemudian distributornya bilang, dolar saja naik, ini bahan impor jadi naik”, ujar Iqbal saat ditemui jabarnews.com di pasar Cimindi, Bandung, Rabu (19/9/2018).

Baca Juga:  Polri Sebut Kecelakaan Mudik Tahun Ini Menurun, Segini Jumlahnya

Harga yang mengalami kenaikan diantaranya Kerupuk, Mie dan Terigu. Semuanya rata-rata naik Rp. 3000-Rp. 5000 perbalnya. Sedangkan harga terigu naik tanggal 17 September 2018 naik 4400 perbalnya.

“Tanggal 17 Kemarin terigu baru naik Rp. 4.400 perbal, dari Rp. 50.000 sebelumnya terus naik jadi Rp. 62.000 itu sih yang naik,” jelasnya.

Dampak kenaikan tersebut sangat terasa kepada para pedagang dan masyarakat yang datang langsung membelinya kepasar.

Baca Juga:  Polri Mulai Selidiki Kasus Penistaan Agama Oleh Pendeta Saifudin Ibrahim

“Dampaknya sangat terasa bagi pedagang dan masyarakat kecuali mungkin kalau belanjanya ke super market pas belanja ke pasar dengan harga naik, ya, pasti kaget,” ungkapnya.

Dalam memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat. Ia mengatakan, stok barang dari distributor dengan harga naik terpaksa dibeli oleh para pedagang sembako karena tidak ada pilihan lain.

“Antisipasi kita harus selalu ada barang, maupun berapa harganya walaupun, mahal. Ya mau gimana lagi daripada gak ada sama sekali. Dibilang rugi ya, iya, sekarang mah yang penting berkah,” pungkasnya.

Baca Juga:  Dear Masyarakat Purwakarta, Ini Tips Sebelum Ikut Vaksinasi Covid-19

Hal senada juga diungkapkan pedagang sembako, Yeni (43 tahun) di Pasar Cicadas, Jalan Cikutra, Bandung. Yang mengeluhkan bahwa harga kebutuhan pokok naik.

“Harga naik. Tapi tidak semua, yang naik itu terigu dan lain-lain,” tandasnya.

Dampaknya langsung terasa pada para pedagang, khususnya pedagang roti.

Nur (46) pedagang roti mengatakan kenaikan harga terigu sangat terasa.

“Iya, harga terigu naik. Kalau dagang roti kan gimana, harganya mau dinaikin atau ukurannya dikecilin, bahannya dikurangin, kan gak enak sama yang beli,” tutupnya. (Rnu)

Jabarnews | Berita Jawa Barat