Ironis, Siaga Bencana Tasik Dicabut Saat Wilayah Kekeringan Meluas

JABARNEWS | KAB. TASIKMALAYA – Meski hujan di sekitar Kabupaten Tasikmalaya belum merata, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sudah mencabut status siaga bencana kekeringan sejak 21 September 2018).

Ironisnya, jumlah desa yang dilanda kekeringan di kawasan itu justru malah bertambah.

“Awalnya itu sekitar 50 desa di 26 kecamatan yang kekeringan. Namun, saat ini sudah bertambah jadi 70 desa di 26 kecamatan. Kami akan terus berupaya, untuk berikan bantuan untuk masyarakat,” kata Kabid Darlog BPBD Kabupaen Tasikmalaya, Ria Supriana, Rabu (10/10/2018).

Baca Juga:  Alfamart Jamali Mande Cianjur Dibobol Pencuri, Segini Kerugiannya

“Sebenarnya, pencabutan status ini sangat dilematis. Bahkan, bersamaan dengan datangnya hujan di sebagian kawasan, bencana lain, seperti longsor dan banjir juga mengancam Kabupaten Tasikmalaya,” tambahnya

Baca Juga:  DPRD Jabar Dorong Pencabutan Moratorium Pemekaran Kabupaten Subang Utara

Ria mengatakan, dalam menanggulangi bencana kekeringan ini, BPBD tidak bisa mengeluarkan anggaran untuk pasokan air bersih.

Kendati begitu, BPBD sedang berusaha melakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk menyalurkan CSR, berupa pengiriman air bersih ke wilayah yang masih dilanda kekeringan.

Baca Juga:  Ada Lima Sentra Vaksinasi Sapi di Jabar, Disini Lokasinya

“Saya sangat berharap ada perusahaan yang turut membantu BUMN atau BUMD yang menyalurkan CSR untuk membantu masyarakat yang dilanda kekeringan,” terangnya. (Yud)

Jabarnews | Berita Jawa Barat