Hujan Baru Turun Sehari, Petani Lohbener Mulai Tanam Padi

JABARNEWS | INDRAMAYU – Kendati hujan baru satu hari turun, petani di Desa Panyindangan Kulon dan Desa Panyindangan Wetan, Kecamatan Sindag termasuk Desa Rambatan Wetan Blok Gandok Kecamatan Lohbener langsung melakukan tanam rendeng 2018/2019. Hal itu dilakukan untuk menghindari kekeringan pada musim tanam gadu tahun depan.

Dikutip kabar-cirebon.com, di sejumlah desa tersebut, umur tanaman padi rata-rata mencapai satu minggu. Namun, penanaman tersebut belum dilakukan secara serempak oleh petani setempat lainnya. Masih ada sejumlah petani yang baru memulai pengolahan tanah dan penebaran bibit.

“Cepat tanam, biar cepat panen. Setelah itu, bisa cepat tanam gadu untuk menghindari kekeringan,” ujar Kadma, seorang petani di Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang.

Baca Juga:  Buru Pelempar Diduga Molotov di Rumah Kepala BKD Tebing Tinggi, Polisi Periksa CCTV

Kata Kadma meski hujan itensitas rendah. Namun, perairan di sawah terbantu dengan datangnya pasokan air dari Bendung Rentang di Kabupaten Majalengka, yang mulai masuk melalui Sungai Cimanuk.

Ditambahkan Kadma, untuk membantu masuknya air dari sungai ke sawah, dia memanfaatkan mesin pompa air. Mesin tersebut secara berkala menyedot air dari sungai untuk dialirkan ke areal sawah yang sebelumnya memalui saluran tersier.

Hal yang sama diungkapkan petani lainnya, Wenda (51). Dia mengatakan, memilih segera memulai musim tanam setelah mengetahui hujan sudah mulai turun.

Baca Juga:  Herman Suherman Anggarkan Rp20 Miliar untuk Penanganan Bencana Alam di Cianjur

Sementara itu, sikap para petani yang mempercepat musim tanam rendeng itu sesuai dengan anjuran pemerintah daerah. Memasuki awal musim hujan ini, para petani memang diimbau untuk segera memulai musim tanam rendeng 2018/2019.

“Percepatan pola tanam harus dilakukan untuk menghindari kekeringan pada musim tanam gadu tahun depan,” kata Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang.

Menurut Sutatang, imbauan percepatan tanam musim rendeng sudah disampakan disampaikan kepada seluruh petani di daerahnya masing-masing.

Sutatang mengakui, curah hujan saat ini memang masih belum tinggi. Namun, khusus untuk daerah-daerah yang masuk layanan irigasi, air irigasi sudah mulai mengalir. Hal itu seperti yang terjadi pada daerah irigasi golongan I, seperti misalnya Kecamatan Kertasemaya, Sukagumiwang, dan Bangodua.

Baca Juga:  Buntut Tewasnya dua Bobotoh, Laga Persib vs Bhayangkara Tanpa Suporter

Selain itu, untuk daerah irigasi golongan II, air irigasi akan mengalir pada November mendatang. Karenanya, pada 15 November, daerah irigasi golongan II diharapkan sudah mulai persemaian. Adapun daerahnya, di antaranya Kecamatan Sliyeg, Jatibarang, Lelea dan Losarang.

Sutatang mengatakan, para petani diharapkan sudah melakukan penanaman padi sebelum Januari 2019. Pasalnya, jika tanam baru dilakukan Januari, maka panen akan terjadi pada April. Akibatnya, musim tanam gadu akan terlambat. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat