NU Jadi Alat Politik, KH Ma’ruf Amin: Itu Mah Kebangetan

JABARNEWS | KAB. TASIKMALAYA – Cawapres nomor urut 1, KH Ma’ruf Amin Cawapres mengaku tidak setuju dengan tuduhan Presiden Jokowi memperalat Nahdlatul Ulama (NU) untuk menarik simpul massa. Hal itu dikatakannya di depan ribuan tokoh ulama dan santri saat memperingati Hari Santri Nasional di Pondok Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (22/10/2018).

Baca Juga:  Megawati Isyaratkan Keinginan Pensiun sebagai Ketum PDI-Perjuangan

“Ya kebangetan saja. Ada suara yang masuk ke telinga saya, bahwa Jokowi itu memperalat Ma’ruf Amin demi memenangi Pilpres mendatang,” ucapnya saat berpidato di acara Halaqah Alim Ulama dan Silaturrahim Pengasuh Pondok Pesantren se-Jawa Barat yang digelar di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Lantaran itu, mantan ketua MUI Pusat ini meminta masyarakat jangan menanggapi hal tersebut. “Sebab jika dilihat dengan faktanya, itu sangat bertolak belakang,” ucap Ma’ruf.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi: Penguatan RT/RW Sebagai Basis Pengendalian Covid 19 Sudah Tepat

DI samping itu ia mengatakan, dirinya berpengalaman dalam politik. “Orang saya pernah duduk di posisi legislatif. Selain itu, pernah saya juga sempat menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) selama beberapa tahun,” tuturnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Sebut Digital Jadi Tantangan Generasi Muda di Masa Depan

Bahkan, bukan hanya itu, pengalaman berpolitiknya, kata Ma’ruf, juga sempat ikut mengatur di Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). “Masak, dengan pengalaman yang saya miliki itu, Jokowi memperalat saya atau NU, itu mah kebangetan,” katanya. (Yud)

Jabarnews | Berita Jabar