Tamansari Kencana, Kolaborasi Bangunan Modern Dan Tradisional Sunda

JABARNEWS | BANDUNG – Bisa dibilang, apartemen Tamansari Kencana yang berlokasi di Kawasan Antapani, Bandung Timur, ini berbeda dengan apartemen lainnya yang ada di Kota Bandung. Bagaimana tidak, mulai dari bangunan yang akan dirancang hingga konsep yang diusungnya lebih kepada back to nature.

Salah seorang Tim Design Ruang Dan Interior Apartemen Tamansari Kencana Dendi Darma, mengatakan, konsep dan gaya baru yang diusungnya ini diharapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumennya. Sebab, tidak semua apartemen yang ada menggunakan konsep ini.

Untuk apartemen Tamansari Kencana ini, ia bersama timnya menangani sekitar 30 unit. Bukan sekadar berbeda tema yang diusung. Tapi, Dendi bersama tim memberikan keleluasaan kepada customer untuk mendesain ruangan serta interior sesuai keinginannya.

“Kami mengonsep 30 unit dan semuanya custom. Jadi, kami memberikan keleluasaan kepada customer untuk mendesain ruangan ataupun interior yang diinginkannya. Sehingga, kami bisa menyesuaikan dengan permintaan customer,” tutur pria yang saat ditemui menggunakan baju casual ini.

Baca Juga:  CPNS Pemkab Bandung Meninggal dalam Lakalantas Tunggal

Ia menjelaskan, pada umumnya, kebanyakan apartemen terdapat sebuah lorong yang langsung berhadapan dengan kamar. Konsep itu masih dilakukan, hanya saja, ia akan mengubahnya dengan sesuatu yang lebih ‘hidup’. Artinya, konsep yang diusung yakni hidup modern, kultur konvensional.

“Kita tahu semua, bahwa kehidupan masyarakat yang hidup di apartemen itu cenderung individual. Nah, di sini kami menghadirkan sesuatu yang baru. Kami akan sulap bahwa masyarakat di apartemen juga bisa bersosialisasi kok,” terangnya.

Nantinya, kata dia, masing-masing pintu kamar yang terhubung langsung dengan lorong tersebut akan menggunakan kaca. Sehingga, mereka yang ada di dalam kamar, bisa melihat keluar begitu pun sebaliknya. Bahkan, ketika mereka saling bertatap muka akan lahir yang namanya interaksi dan sosialisasi.

Baca Juga:  Pemkab Bogor Kembali Usulkan Formasi PPPK untuk Tahun 2024, Kapan Mulai Rekrutmen?

“Dengan begitu, masyarakat di apartemen juga bisa saling bersosialisasi, bertegur sapa, saling peduli. Konsep ini yang kami hadirkan, sehingga mampu mengubah imej kalau hidup di apartemen itu tidak punya tetangga. Diharapkan, suasana pun menjadi hidup karena saling mengenal,” tuturnya.

Lantas, bagaimana dengan interiornya? Dendi menerangkan, konsep yang diusungnya ini adalah back to nature. Mayoritas interior buah tangannya menggunakan kayu yang bahan bakunya didatangkan dari Cirebon. Ditambah dengan sentuhan bambu, sehingga sangat terasa nuansa tradisionalnya.

Interior ini justru akan membuat suasana menjadi lebih hidup. Sebab, setidaknya akan menghidupkan suasana bak di pedesaan. Sehingga kehidupan bertetangga akan semakin terasa kental di apartemen ini.

“Seperti filosofi hidup dalam tradisi Sunda yakni, hidup itu duduluran,” paparnya.

Baca Juga:  Jalin Sinergitas, Fakta Purwakarta Kumpulkan Para Pecinta Alam

Semua bahan yang digunakan, lanjut dia, merupakan bahan asli Indonesia. Dendi bersama timnya memang sengaja tidak menggunakan bahan impor karena barang kualitas dalam negeri pun sangat bagus. Begitu pula dengan pembuatan interior itu sendiri dikerjakan di lokasi.

Dendi mengaku, konsep yang diusungnya ini merupakan konsep yang pertama kali dirancangnya. Biasanya, ia mengerjakan apartemen sebagaimana apartemen pada umumnya.

“Saya sangat tertantang untuk mengerjakan proyek ini. Sebab, ini mengubah mindset saya dari yang biasa-biasa menjadi harus mengusung kearifan lokal,” terangnya.

Dendi mengatakan, desain ruangan dan interior ini diadopsinya ketika ia berkunjung ke Tokyo.

“Untuk modernisasi ruangan dan interior kami mengadopsi dari Jepang. Sedangkan untuk kulturnya, kita mengangkat kultur Sunda karena kita ada di tanah Sunda,” paparnya. (Tri)

Jabarnews | Berita Jawa Barat