Dua Hari Diguyur Hujan, Tiga Kecamatan Di Pangandaran Direndam Banjir

JABARNEWS | PANGANDARAN – Setelah dua hari diguyur hujan, tiga kecamatan di Kabupaten Pangandaran direndam banjir.

Selain itu, hujan deras mengakibatkan tanah longsor dan pohon tumbang.

“Hhujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Kabupaten Pangandaran sejak Senin (5/11/2018) malam hingga Selasa (6/11/2018) pagi. Curah hujan memiliki kisaran 20 mm per harinya,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena, mengatakan,” kata Nana, dikutip pikiran-rakyat.com, Rabu (7/11/2018).

Baca Juga:  Aktifitas Gempa Bumi di Indonesia Meningkat Sejak November 2021, Ini Kata BMKG

Nana menyebutkan, ada enam lokasi yang mengalami banjir, yaitu Desa Bojong Dusun Karangnangka, Desa Pargigi Dusun Purwasari, Desa Cibenda Dusun Patrol di Kec Parigi, Desa Margacinta Dusun di Kec Cijulang, Desa Cikalong Cinerus Dusun Cimanggu Kecamatan Sidamulih serta Desa Babakan Dusun Bojongkarekes, Kecamatan Pangandaran.

“Lokasi yang mengalami tanah longsor ada di Desa Jayasari dan Harumandala di Kecamatan Langkaplancar, di jalur jalan Desa Kersaratu Kecamatan Sidamulih serta jalur jalan di Desa Pagergunung di Kecamatan Pangandaran,” sebutnya.

Baca Juga:  Nelayan Ujunggenteng Minta Pemkab Segera Bangun Dermaga, Alasannya Karena Ini

Dituturkannya, tanah longsor di Desa Pagergunung, Kecamatan Pangandaran, mengakibatkan badan jalan tertimbun material tanah dan batu berukuran beaar.

“Diperlukan alat berat untuk membersihkan material longsoran tersebut. Untuk pengadaan alat berat nanti kita akan berkoordinasi dengan Dinas PU,” ujarnya.

Nana menambahkan, untuk membantu kepada warga yang terkena bencana banjir, Tim TRC, relawan, TNI/Polri, Balawista, PMI dan masyarakat bergotong royong membantu masyarakat yang terkena dampak banjir serta rumah yang tertimpa pohon.

Baca Juga:  Warga Serahkan Empat Satwa Liar yang Dilindungi ke BBKSDA

“Ke lokasi banjir telah diterjunkan empat unit perahu karet ditambah perahu karet dari Polair, TNI AL, Tagana dan PMI serta peralatan lainnya untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir,” katanya.

“Hingga saat ini, belum didirikan dapur umum. Warga masih bertahan dirumahnya masing-masing,” pungkas Nana. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat