Hah, Kecamatan Arcamanik Kekurangan Sampah!

JABARNEWS | BANDUNG – Yang namanya sampah selalu dibuang, tapi di Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, sampah dinilai sangat berharga. Sebab, masyarakat di asana mengolah sampah menjadi sesuatu yang menguntungkan.

Makanya tak heran, jika di wilayah tersebut selalu kekurangan sampah. Bahkan dengan senang hati Camat Arcamanik meminta sampah anorganik dari restoran.

“Kami sudah mengolah sampah dengan komposter, biodigester, dan biopori. Semua jenis sampah diolah sendiri di rumah, sehingga bisa mengurangi sampah yang dibuang ke TPS,” ujar Camat Arcamanik, Firman Nugraha.

Baca Juga:  Ratusan Sopir Elf di Cianjur Mogok Operasi, Protes Maraknya Travel Gelap

Firman menambahkan, kegiatan mengolah sampah dari rumah ini bisa mengurangi sampah sampai 50 persen. “Biasanya buang sampah itu setiap hari, sekarang bisa dua hari sekali,” terangnya.

Dan, kata dia, pupuknya bisa dijual, walau nilai ekonomi tidak memdadai, tapi bisa memenuhi kebutuhan pupuk warga sekitar. “Jadi yang beli pupuk ya warga dan kecamatan, hasilnya untuk biaya operasional pembuatan pupuk lagi,” papar Firman.

Baca Juga:  Mobil Listrik Indonesia, Segera Mengaspal di IKN Nusantara

Untuk teknologi komposter, Firman membutuhkan segala jenis sampah. Sehingga hasilnya bisa menghasilkan pupuk dan air sluri, yang bisa dipakai jadi pupuk cair.

Baca Juga:  RSUD Tasikmalaya Dilalap Si Jago Merah

Sedangkan bipori, kapasitas nya memang sedikit, tapi baik digunakan untuk mengolah sampah organik. “Banyaknya teknologi untuk mengolah sampah, kami jadi kekurangan sampah organik. Sehingga, kami meminta sampah dari restoran,” tambahnya.

Sedangkan untuk sampah anorganik, didaur ulang untuk kerajinan atau diberikan kepada petugas sampah agar mereka bisa menjual kepada pengepul. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat