Pasca Gempa, Perekonomian Lombok Mulai Bangkit

JABARNEWS | LOMBOK – Gempa yang meluluhlantakkan sebagian Lombok, Nusa Tenggara Barat belum lama ini, membuat perekonomian warga ikut lumpuh.

“Lombok, terutama Lombok Utara sempat break tiga bulan. Selama itu, mereka berjuang mengembalikan perekonomian mereka,” ujar Ketua Pengurus Koperasi Mitra Dhuafa (Komida), Slamet Riyadi dilansir Kompas.com, Kamis (8/11/2018).

Baca Juga:  Polisi Selidiki Penemuan Mayat Bayi Dibalut Kain Kafan dan Dibungkus Plastik di Cileunyi

Komida merupakan koperasi yang memberdayakan perempuan miskin di perkampungan. Saat ini, Komida memiliki 560.000 anggota di 12 provinsi di Indonesia. Di Lombok, terutama Lombok Utara yang menjadi lokasi terdampak gempa terparah, anggotanya mencapai 11.000.

Selama tiga bulan pasca gempa, anggota Komida di Lombok tidak mampu mengembalikan pinjaman. Hal ini membuat rasio kredit bermasalah atau non-performing loan ( NPL) Komida di Indonesia melonjak dari 0,3 persen menjadi 0,6 persen.

Baca Juga:  Kebakaran di Kota Bandung Capai 134 Kasus Sepanjang Tahun 2022, Salah Satu Penyebabnya Puntung Rokok

“Kami prihatin, kami pun tidak bisa berbuat apapun ketika bencana menerjang dan masyarakat tidak mampu bayar (cicilan),” tuturnya.

Setelah tiga bulan berlalu, perekonomian masyarakat Lombok kembali menggeliat. Kini, para anggota mulai mencicil kembali kewajibannya.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 Menurun, 75 Pekerja TPU Cikadut Terancam Tak Diperpanjang Masa Kerja

“Sekarang sudah mulai normal, walau belum 100 persen normal,” ungkapnya. Slamet optimistis, setelah perekenomian masyarakat kembali normal, angka NPL bisa ditekan. [Jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat